Di sisi lain, berdasarkan survei, siswa Juilliard School rata-rata akan mengeluarkan biaya untuk buku, persediaan, dan pengeluaran pribadi sebesar 4.000 dollar AS atau Rp 59,4 juta per tahun pertama.
Siswa juga akan mengeluarkan biaya untuk angkutan atau transportasi, rata-rata sebesar 2.002 dollar AS atau sekitar Rp 29,7 juta per tahun akademik.
Apabila ditotal dengan biaya tidak langsung, maka seorang siswa dapat mengeluarkan biaya sebesar 83.892 dollar AS atau Rp 1,247 miliar per tahun akademik.
Kendati biaya kuliah di The Juilliard School cukup fantastis, Putri Ariani bisa dibilang beruntung.
Pasalnya, Putri Ariani sudah mengantongi beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
“Inspirasi Putri untuk negara ini luar biasa. Maka dari itu kami ingin merealisasikan mimpi Putri untuk berkuliah di kampus impian Putri, yang seleksinya sangat ketat."
"Jadi kami akan mendukung penuh lewat Beasiswa Indonesia Maju,” ungkap Menteri Nadiem yang disambut tangis haru Putri.
Program BIM, yang pada tahun ini juga menyasar siswa kelas menengah atas dan sederajat, juga akan membantu penerima beasiswa mulai dari persiapan memasuki perguruan tinggi pilihannya.
“Jadi selain beasiswa penuh saat kuliah nanti, dalam proses pendaftaran Putri ke kampus, persiapan untuk tes juga akan didukung lewat beasiswa ini,” jelas Nadiem yang bersedia untuk menawarkan surat rekomendasi untuk memperkuat pendaftaran Putri ke kampus lantaran prestasinya.
Menutup pertemuan, Putri menyampaikan terima kasih kepada Menteri Nadiem dan Kemendikbudristek karena sudah mendukung impiannya untuk berkuliah di tahun depan.
“Terima kasih. Aku senang banget. Soalnya dari kecil impianku mau kuliah di The Julliard School,” tutup Putri.