Gridhot.ID - Putri Ariani akhirnya pulang ke Indonesia dengan membawa prestasi luar biasa.
Dikutip Gridhot dari Kompas.TV, Putri Ariani diketahui memang tidak menjuarai peringkat pertama dalam ajang America's Got Talent 2023.
Namun, Putri Ariani berhasil mendapatkan juara keempat dan memenangkan hati para juri di ajang pencarian bakat tersebut.
Meski hanya bisa mendapatkan juara empat, Putri Ariani tetap mendapatkan hadiah sebesar 1 juta dollar AS.
Putri Ariani mengaku akan tetap melanjutkan dan mendalami karir bermusiknya.
Bahkan, Putri Ariani sudah bercita-cita untuk masuk ke dalam salah satu kampus seni terbaik di Amerika Serikat.
Sekolah tersebut adalah The Julliard School.
Mimpi Putri Ariani untuk bisa bersekolah di kampus tersebut langsung dikabulkan oleh Menteri Nadiem Makarim yang memberikan beasiswa untuk sang penyanyi.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jatim, The Juilliard School merupakan salah satu sekolah seni pertunjukan paling prestise di dunia terlebih di kota New York.
Awalnya, sekolah seni ini didirikan oleh Frank Damrosch pada 1905 dengan nama Institute of Musical Art.
Juilliard School kemudian berkembang dengan penambahan ilmu tarian dan drama lalu berganti nama menjadi The Juilliard School.
Nama tersebut bukan serta merta disematkan untuk sekolah seni ini.
Sebab The Juilliard School mengambil nama dari filantropi Augustus D Juilliard selaku donatur utama sekolah ini.
Berbagai alumni The Juilliard School tercatat sudah sukses menyabet 105 piala, melansir dari TribunJabar.
Usut punya usut, untuk bisa berkuliah di The Juilliard School, Putri Ariani setidaknya harus menggelontorkan biaya hingga Rp 1,1 miliar.
Berikut rincian biaya kuliah, melansir laman The Juilliard School.
Biaya kuliah 53,3 ribu dolar AS (sekitar Rp792 juta)
Kamar Double, termasuk Meal Plan 21.340 dolar AS (sekitar Rp317 juta)
Asuransi Kesehatan Pelajar (Perkiraan) 3.000 dolar AS (sekitar Rp44,6 juta)
Biaya Orientasi 250 dolar AS (sekitar Rp3,7 juta)
Jika ditotal, biaya kuliah di The Juilliard School setidaknya mencapai 77.890 dolar AS atau sekitar Rp1,1 miliar.
Sementara, estimasi anggaran mahasiswa non-asrama sekitar 82.240 dolar AS (sekitar Rp1,2 miliar), dilansir dari TribunBatam.
Di sisi lain, berdasarkan survei, siswa Juilliard School rata-rata akan mengeluarkan biaya untuk buku, persediaan, dan pengeluaran pribadi sebesar 4.000 dollar AS atau Rp 59,4 juta per tahun pertama.
Siswa juga akan mengeluarkan biaya untuk angkutan atau transportasi, rata-rata sebesar 2.002 dollar AS atau sekitar Rp 29,7 juta per tahun akademik.
Apabila ditotal dengan biaya tidak langsung, maka seorang siswa dapat mengeluarkan biaya sebesar 83.892 dollar AS atau Rp 1,247 miliar per tahun akademik.
Kendati biaya kuliah di The Juilliard School cukup fantastis, Putri Ariani bisa dibilang beruntung.
Pasalnya, Putri Ariani sudah mengantongi beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
“Inspirasi Putri untuk negara ini luar biasa. Maka dari itu kami ingin merealisasikan mimpi Putri untuk berkuliah di kampus impian Putri, yang seleksinya sangat ketat."
"Jadi kami akan mendukung penuh lewat Beasiswa Indonesia Maju,” ungkap Menteri Nadiem yang disambut tangis haru Putri.
Program BIM, yang pada tahun ini juga menyasar siswa kelas menengah atas dan sederajat, juga akan membantu penerima beasiswa mulai dari persiapan memasuki perguruan tinggi pilihannya.
“Jadi selain beasiswa penuh saat kuliah nanti, dalam proses pendaftaran Putri ke kampus, persiapan untuk tes juga akan didukung lewat beasiswa ini,” jelas Nadiem yang bersedia untuk menawarkan surat rekomendasi untuk memperkuat pendaftaran Putri ke kampus lantaran prestasinya.
Menutup pertemuan, Putri menyampaikan terima kasih kepada Menteri Nadiem dan Kemendikbudristek karena sudah mendukung impiannya untuk berkuliah di tahun depan.
“Terima kasih. Aku senang banget. Soalnya dari kecil impianku mau kuliah di The Julliard School,” tutup Putri.
Belum lama ini, Putri Ariani mengunjungi The Julliard School.
Dikutip dari Instagram pribadinya, Putri Ariani mengunjungi universitas musik bergengsi di Amerika Serikat tersebut pada 3 Oktober 2023.
Tak sendiri, Putri berkunjung ditemani Konjen RI New York.
Dalam kesempatan tersebut, Putri Ariani unjuk kebolehannya menyanyi dan bermain piano.
Bahkan Putri Ariani melantunkan Al Quran dihadapan seorang asisten dekan musik Julliard School tersebut.
Saat tiba, Putri Ariani tampak antusias diajak tur di Univeristas impiannya tersebut.
Asisten Dekan Divisi Musik Juilliard, Fadwa Hayes mendampingi Putri Ariani tur di universitas tersebut.
Fadwa Hayes juga sempat memuji Putri Ariani yang mengetahui Julliard School merupakan universitas impiannya.
"Ini mimpinya, dan dia punya suara yang paling merdu dan indah. Suara Putri sungguh sebuah karunia," ujar Fadwa Hayes.
Putri juga diperkenalkan kepada sejumlah mahasiswa serta staf.
Di sana Putri Ariani juga sempat melihat aksi para mahasiswa yang memainkan alat musik.
Mulai dari piano, cello, harpa hingga perkusi.
Selain itu, Putri Ariani juga unjuk kebolehannya dengan mennyaikan lagu “Don’t Let the Sun go Down” milik Elton John di Paul Recital Hall Juilliard School.
Tak sampai di sana, Putri Ariani juga sempat melantunkan Al Quran di hadapan Fadwa Hayes, asisten dekan musik dan beberapa pejabat sekolah Julliard School.
Putri melantunkan Al Quran surat Ar Rahman hingga membuat Fadwa Hayes terkesima.
(*)