Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan terserang stroke dan pembuluh darahnya pecah.
Robby pun rajin melakukan terapi kala itu. Meski begitu, ternyata kondisinya tak langsung membaik.
Hingga pada 2013 ia mengalami serangan stroke yang kedua, yang kemudian dinyatakan telah masuk stadium parah.
Karena serangan stroke pertamanya menyerang otak kiri, sedangkan yang kedua ini telah menyerang bagian kanan.
Sehingga keduanya telah menyebar ke otak dan membuatnya harus kembali menjalani operasi.
Ia pun menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan berlebih di bagian otaknya.
Menurut Hengky Tandayu, kerabat Robby, seperti yang dilansir dari Tabloid Nova 2013, pendarahan otak yang dialami Robby merupakan buntut dari serangan penyakit stroke pertama yang terjadi padanya.
Keadaannya pun mulai membaik setelah ia menjalani operasi untuk membuat lubang di tenggorokannya.
Ia pun sudah bisa bernapas sendiri tanpa bantuan tabung oksigen usai jalani operasi.
Meski begitu, ia masih harus berjuang untuk benar-benar sembuh. (*)