"Saya beli yang lebih kecil, sisanya saya tabung dan investasikan," imbuhnya.
Salah satu investasi yang dimaksud Bedu adalah membeli properti di Yogyakarta dan kemudian menetap di kota tersebut.
Bedu bahkan sudah mengatakan niatnya itu pada anaknya sehingga mereka bisa bersiap-siap menyusun masa depan.
"Salah satu yang mau saya investasikan beli aset di Yogyakarta."
"(Bilang) 'Mas kamu kalau bisa kuliah di Yogyakarta, di UGM atau di mana."
"Ayah sama Bunda mau tinggal di Yogyakarta,'" ucap Bedu mengulang perkataan dia saat itu pada putranya.
"'Kamu kuliah di UGM, cuma nanti kalau kamu kuliah di UGM jangan bercanda,'" sambungnya.
Belakangan ini ramai kabar yang mengatakan Bedu terlilit pinjaman online atau pinjol hingga harus menjual rumah.
Namun kabar itu dibantah oleh Bedu.
Dia hanya mengatakan pekerjaannya semakin berkurang sejak pandemi Covid-19 yang akhirnya mempengaruhi keuangan keluarga.
Penghasilannya tak lagi sebesar dulu, tapi ada banyak pengeluaran.
"Berawal dari pandemi, berkurang satu-satu, dari tiga pekerjaan tinggal dua, dua jadi satu," tutur Bedu.
"Satu pekerjaan, tidak ada pekerjaan, tinggal undangan-undangan bintang tamu," jelasnya.
Karena itu menjual rumah mewah impiannya menjadi satu solusi agar kondisi keuangannya kembali stabil.
Sebelumnya Bedu juga sudah menjual dua mobil tapi ternyata belum menutup semuanya.
"Situasi seperti ini yang membuat saya berpikir ke depan, mengantisipasi, supaya setiap bulan kebutuhannya benar-benar terpenuhi," ujar Bedu.
"Preventif saja, pencegahan, karena jangan sampai ada pinjaman, tunggakan gaji karyawan yang tidak dibayar."
"Jadi saya siapkan dari sekarang," imbuhnya.(*)
Source | : | Kompas.com,TribunJateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar