Hal itu disebabkan karena ia kurang memperlihatkan performa maksimal dan juga sedikit mengalami masalah cedera.
Federasi sepak bola Indonesia, PSSI, turut berduka cita atas meninggalnya pemain berpostur 180 cm.
"Kami turut berduka cita kepada Almarhum Sukarno Andi Wijaya, eks striker Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri," tulis PSSI dalam akun twitternya.
Hingga berita ini dituliskan, alamarhum sudah dimakamkan di kediamannya daerah Banyuwangi, Jawa Timur.
Kepergiannya ke hadirat ilahi juga terhitung cepat.
Almarhum yang didiagnosa mengalami infeksi paru-paru hanya sempat menjalani opname di dua rumah sakit berbeda di Banyuwangi selama 18 hari.
Seperti penggawa Garuda Jaya lainnya yang saat itu jadi harapan bangsa dan idola publik karena penampilan apik mereka di Piala AFF, popularitas itu pula yang sempat dialami almarhum Sukarno Andi Wijaya.
"Sejak masih membela Persewangi di Piala Suratin, almarhum sudah punya penggemar. Apalagi dia didukung wajah yang ganteng dengan postur tinggi dan badan atletis. Setelah dibawa Indra Sjafri ke Timnas U-19, popularitas Sukarno Andi Wijaya makin melejit. Banyak cewek dan ibu-ibu yang mengerumuni sekadar foto bersama atau minta tanda tangan," kenang Bagong Iswahyudi, pelatih Persewangi.
Awalnya memang tak banyak orang mengenal sosok Sukarno Andi Wijaya.
Roda nasibya berputar 180 derajat ketika Timnas U-19 menjalani uji coba melawan Persewangi di Stadion Diponegoro Banyuwangi, 3 Maret 2014.
Pelatih Indra Sjafri kepincut dengan aksi Sukarno Andi Wijaya.