"Sebelum ini, saya juga menitipkan si sulung, Sofea Madina (5), di tempat penitipan lain yang hanya berjarak sekitar 5 hingga 10 menit perjalanan dari rumah kami sejak ia berusia 6 bulan," tutur Faizul.
Namun di awal tahun ini, Faizul memindahkan Sofea ke tempat penitipan yang sekarang ini dan tidak pernah mencurigai hal-hal buruk.
"Awal tahun ini, kami pindahkan dia ke tempat penitipan lain. Selama saya mengantar Sofea ke sana, tidak pernah ada kejadian yang tak diinginkan. Itu sebabnya saya juga menitipkan Aulia di tempat itu dengan tarif RM550 (sekitar Rp 1,8 juta) sebulan," kata pria berusia 33 tahun ini.
Faizul yang mendapatkan keterangan dari sang istri, Maisarah Rosli, sempat diyakinkan oleh pihak penitipan anak.
Pemilik tempat penitipan tersebut mengatakan bahwa ada 10 bayi berusia di bawah satu tahun yang diurus oleh mereka.
Sepuluh bayi tersebut dijaga oleh empat pengasuh.
Namun fakta berbeda justru ditemukan setelah melihat rekaman CCTV.
"Berdasarkan rekaman CCTV di penitipan tersebut, bayi-bayi itu dijaga oleh pengasuh yang jumlahnya tak lebih dari empat orang," kata Faizul.
Faizul sendiri baru tahu putrinya meninggal setelah dihubungi oleh pihak penitipan anak.
"Saya diberitahu oleh pengasuh yang menemukan Aulia dalam keadaan tengkurap dengan wajah biru pukul 11.17 pagi. Pengasuh lalu membawa Aulia ke klinik terdekat sebelum saya memintanya mengantar ke rumah sakit swasta," beber Faizul.
Sayang, ketika tiba di rumah sakit, Aulia sudah dalam keadaan tak bernyawa.