Ayul menceritakan bahwa chat yang diunggahnya merupakan obrolannya ketika sang istri dirawat di Institut Jantung Negara (IJN), Kuala Lumpur, Malaysia.
"Dari kamar unit dependensi tinggi (HDU) dan hari terakhir ke kamar biasa, kondisi kesehatannya semakin baik. Setiap kali bertukar pesan di WhatsApp atau video call, istri tak menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan saya," kata Ayul dikutip dari mStar, Rabu (25/10/2023).
Ayul pun mengungkapkan alasan dirinya membagikan chat terakhir dengan istri.
"Banyak netizen yang juga melakukannya dengan orang tersayang. Saya pun tertarik untuk melakukannya juga," ujar Ayul.
Hipertensi Arteri Pulmonari merupakan tekanan darah tinggi dalam arteri pulmonari dan cabang-cabangnya.
Mengenai obrolannya selama dua minggu terakhir sebelum sang istri berpulang, Ayul mengaku ada beberapa pesan yang cukup memberikan kesan mendalam pada dirinya sampai sekarang.
"Paling berkesan adalah pesan 'Saya merindukanmu. Tidak sabar pulang ke rumah' dan 'Doakan saya selalu, kamu juga harus jaga diri sayang'," ujar Ayul mengenang chat almarhumah.
"Perasaan campur aduk karena takbisa menemani almarhumah untuk terakhir kali. Dua minggu terakhir itu tak bisa bertemu, jadi sekarang saya masih menanggung rindu," pilu pria berusia 37 tahun.
Ayul pun menceritakan alasan mengapa ia tak bisa menemani sang istri di detik-detik terakhir kepergiannya.
"Saya harus tes PCR untuk masuk IJN pada Sabtu, tapi harus menunggu hasilnya selam 24 jam. Minggu subuh dokter menelepon memberitahukan kalau istri sudah meninggal, tak sempat bertemu," ujar Ayul.
Pria yang berprofesi sebagai fotografer ini membeberkan sosok almarhumah sebagai wanita yang baik, tegas, dan banyak disukai orang.
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar