Namun kemudian, kondisinya berangsur membaik setelah beberapa hari dirawat.
"Terutama hari Kamis, Jumat, Sabtu. Tapi drop lagi dihari Minggu," kata Orchida.
Dokter RS Siloam Asri pun, kata Orchida, "angkat tangan" atas kondisi Sarlito.
Kemudian, menyarankan agar Sarlito dipindahkan ke RSCM atau RS PGI Cikini. Hanya dua RS tersebut yang menjadi rujukan. Sebab, di kedua RS itulah peralatan medis untuk penyakit yang diderita Sarlito tersedia lengkap.
"Namun karena RSCM full, maka dipindahkannya ke RS Cikini," kata Orchida.
Ia menambahkan, rencananya Jenazah Sarlito akan disemanyamkan di Rumah Duka Komplek UI Ciputat nomor 6, Ciputat, Tangerang dan dimakamkan di Giri Tama Tonjong, Parung, setelah waktu salat Zuhur.
Dikutip Gridhot dari Warta Kota, sepekan sebelum meninggal, Sarlito sempat dimintai pendapat soal dugaan kasus penistaan agama yang menyeret Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Sarlito Wirawan lahir di Purwokerto, 2 Februari 1944. Dia meraih gelar sarjana psikologi dari Universitas Indonesia pada 1968.
Ayah dua putra dan satu putri itu juga aktif di sejumlah organisasi, antara lain Himpunan Psikologi Indonesia, International Council of Psychologist (ICP), Society of Psychological Studies on Social Issues (SPSSI), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia.
Pria yang akrab dipanggil Ito ini juga sempat menjabat Dekan Fakultas Psikologi UI periode 1997-2004, selain juga aktif mengajar sebagai dosen.
Selain di dalam negeri, Sarlito juga berkesempatan menjadi dosen tamu di beberapa kampus di luar negeri, antara lain di Unviersity of Nijmegen Belanda pada 1996 dan Cornell University Amerika Serikat pada 1996.