Khusus untuk Amel, Tuti sampai membayar uang kosan mewah Rp15 juta pertahun.
Hal itu dilakukan Tuti agar Amel tak pernah berjalan jauh dari kosannya ke gedung perkuliahan.
"Amel kuliah, bu Tuti bilang gini 'teh Amel mah di Bandung kuliahnya, kosannya depan kuliahan (gedung kampus) enggak jauh karena kan takut kakinya (sakit lagi)'," ucap Cucu.
Tak cuma itu, Tuti bahkan sampai memerhatikan fasilitas bagus untuk Amel.
Tuti tak ingin anak gadis satu-satunya itu kembali merasakan kesakitan.
"Katanya (Bu Tuti) fasilitasnya (di kosan) air hangat, kasihan bekas patah tulang. Neng Amel mah enggak boleh kena air dingin, takut sakit lagi kakinya," pungkas Cucu.
Demi Amel, Tuti pun rela menginap di kosannya Amel.
Hal itu dilakukan Tuti agar bisa menjaga Amel saat perkuliahan.
"Karena kesayangan, ditungguinnya berbulan-bulan (Amel kuliah) sama mamanya, nginep di sana (kosan). Amel orangnya paling disayang," kata Cucu.
Nasib Tuti dan Amel Menyedihkan
Diwartakan sebelumnya, nasib Tuti dan Amel hingga kini masih membuat publik pilu.
Betapa tidak, Tuti dan Amel jadi korban kesadisan pembunuh berdarah dingin.
Secara keji, ibu dan anak itu dibunuh dan jasadnya disembunyikan di bagasi mobil Alphard.
Mengungkap kasus tersebut secara jelas, Danu selaku tersangka pun blak-blakan.
Termasuk dengan peran empat tersangka lainnya dalam pembunuhan Tuti dan Amalia.
Diungkap Danu, sosok yang jadi dalang dan eksekutor utama kasus Subang adalah Yosef, ayah sekaligus suami korban.
Kepada penyidik, Danu bahkan menyebut Yosef lah yang mengangkat mayat Amel lalu meletakannya di bagasi mobil Alphard.
Sementara kata Danu, jasad Tuti diseret lalu diangkat oleh empat tersangka termasuk dirinya, yakni oleh Yosef, Arighi, dan Abi anak Mimin.
Terkait pengakuan Danu, penyidik Polda Jabar masih melakukan penyelidikan.
Dalam waktu dekat, pihak kepolisian bakal menggelar rekonstruksi.(*)
Source | : | Tribun-Medan.com,TribunTrends.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar