"Jadi korban ini tewasnya hari, Kamis (2/11/2023) dan Sabtu (4/11/2023) baru diketahui dan dilaporkan ke Polsek Batuaji. Sementara pelaku berhasil ditangkap pada, Sabtu (11/11/2023) malam," tambah Nugroho.
Dibantu istri siri
Setelah memastikan Tetty telah tidak bernyawa, Ahmad kemudian memanggil istri sirinya yang menunggu di dalam mobil.
"Korban ini badannya besar, sehingga pelalu mengajak istri sirinya untuk membantu mengangkat dari ruang tamu ke kamar," ungkap Nugroho.
Melansir TribunBatam.id, penyidik Polresta Barelang kini tengah memburu istri siri Ahmad.
Istri siri Ahmad, menurut Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Saat ini keberadaan istri siri pelaku masih buron," ujar Nugroho, dikutip dari Kompas.com.
Ahmad dan istri sirinya diketahui sempat menginap di salah satu hotel di Batam.
Kemudian pada 3 November 2023, Ahmad pergi ke Jakarta untuk lari dari kejaran polisi. Belum diketahui istri siri Ahmad ikut lari ke Jakarta atau tidak.
"Yang jelas identitas pelaku istri siri pelaku sudah kami kantongi," jelas Nugroho.
Sebagai informasi, Tetty ditemukan tewas dalam rumah kontrakannya di Kelurahan Buliang, Batuaji, Batam, Sabtu (4/11/2023) dini hari.
Tetty diketahui merupakan mantan Direktur Utama RSUD Padang Sidimpuan dan kini masih berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Saat pertama kali ditemukan, mayat korban dalam keadaan terbakar.
Namun, polisi menduga korban tewas bukan karena kebakaran tapi disebabkan dari luka benda tumpul di kepalanya.
Tubuh korban saat ditemukan juga dikelilingi tujuh tabung gas 3 kilogram dan delapan botol Pertalite.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunbatam.id |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar