Barang bukti berupa minuman dalam gelas itu, kata dia, telah diambil sampelnya untuk diperiksa lebih lanjut.
"Kan ada (dua) surat kita amankan tapi itu isinya berkaitan permintaan maaf korban ini ke keluarga, ada juga (bukti) minuman dalam gelas. Itu minuman diambil sampel untuk diperiksa tim Dokpol," terangnya.
Selain memeriksa sampel minuman, Aris juga memastikan soal bekas lebam pada tubuh kedua korban bukan karena adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.
"Bukti kekerasan tidak ada, luka lebam di tubuh korban juga tidak ada. Kalau lebam karena pembengkakan ya itu ada, karena kondisi mayat sudah tujuh hari dalam kos itu baru ditemukan," jelasnya.
Tidak sampai di situ, untuk mengerucutkan kasus kematian sejoli ini, polisi juga bakal mendalami percakapan yang ada di ponsel keduanya.
"Kalau bukti (percakapan) di handphone korban itu nanti kita minta dari forensik, seperti apa buktinya, tapi mudah-mudahan tidak terkunci (handphone)," tuturnya.
Warga menemukan jasad Idil Akbar dalam kondisi tengkurap di lantai dekat pintu, sedangkan jasad Agus Kartina tertutup selimut.
Dugaan sementara keduanya tewas bunuh diri setelah ditemukan dua buah surat.
Dua surat tersebut ditulis tangan oleh Idil Akbar dan Agus Kartina yang ditujukan untuk orang tua mereka masing-masing.
Seorang warga yang tak mau disebut identitasnya mengatakan sepasang kekasih tersebut sering keluar kos menggunakan mobil.
Warga sekitar tak mengenal keduanya karena jarang berinteraksi.