Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Fisik dan Psikis Terganggu akibat KDRT, Dokter Qory Ternyata sempat Enggan Laporkan Willy Sulistio, Ini Alasannya

Siti Nur Qasanah - Sabtu, 18 November 2023 | 20:00
Dokter Qory sempat enggan melaporkan sang suami ke polisi.
istimewa/ akun Twitter @ahriesonta

Dokter Qory sempat enggan melaporkan sang suami ke polisi.

GridHot.ID - Hilangnya dokter Qory ramai menjadi perbincangan di lini masa.

Dokter Qory yang tengah hamil enam bulan hilang dari rumahnya di Kabupaten Bogor pada 13 November 2023.

Empat hari kemudian atau tepatnya pada 17 November 2023, dokter Qory muncul di Polres Bogor.

Kemunculan dokter Qory di Polres Bogor itudisertai dengan membuat laporan polisi soal dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Dokter Qory melaporkan suaminya, Willy Sulistio, atas dugaan kasus KDRT. Sang suami pun kini telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Melansir TribunewsBogor.com, terkuak fakta bahwa dokter Qory rupanya sempat enggan melaporkan suaminya, Willy Sulistio, ke polisi.

Dokter Qory disebut masih sangat mencintai Willy meski suaminya itu jelas-jelas telah melakukan KDRT.

Hal itu diungkap oleh pengurus unit Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bogor Saryuni.

Saryuni bercerita bahwa selama menghilang dokter Qory berada di kantor P2TP2A Kabupaten Dokter.

Dokter Qory tiba saat kantor P2TP2A Kabupaten Bogor sudah tutup pada pukul 20.00 WIB, Senin (13/11/2023). Kondisinya ketika datang sangat memprihatinkan.

"Dia gak mau ke rumah kerabatnya, dia langsung ke sini," katanya.

Baca Juga: Detik-detik Mencekam KDRT yang Dialami Dokter Qory, Suami Todong Pisau ke Punggungnya, Ini Luka-luka di Tubuh Korban

Dalam kondisi hamil 6 bulan, dokter Qory rupanya jalan kaki dari rumahnya di kawasan Cibinong ke kantor P2TP2A.

"Dia takut. Posisi hamil jadi butuh perlindungan, agar bisa stabil dan berpikir logis," katanya.

Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan sejumlah luka di bagian tubuh dokter Qory.

"Ada di paha dan punggung karena ditendang," katanya.

Bahkan dokter Qory masih sering merasa pusing karena kepala dan lehernya diinjak Willy.

Selain fisik, psikis Qory pun ikut terganggu akibat KDRT dari Willy Sulistio.

"Trauma cukup berat," kata Saryuni.

Selama diinapkan, petugas P2TP2A menyarankan agar dokter Qory melaporkan suaminya, Willy ke polisi.

"Awalnya sudah kita ajak ke sini (kantor polisi)," katanya.

Namun dokter Qory enggan karena ia masih merasa sayang pada Willy.

"Dia gak mau, karena sangat sayang sama suaminya," kata Saryuni.

Qory tak tega bila nanti Willy dihukum karena melakukan KDRT.

"Dia gak mau suaminya sampai kena," katanya.

(*)

Source :TribunnewsBogor.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x