"Bidan jaga tersebut masih tetap tidak memperdulikan istri saya, dan terus saja bilang belum waktunya melahirkan dan akan kembali di cek pada pukul 24.00 WIB.
Tanpa memberikan edukasi dan pelayanan yang baik kepada ibu hamil, bagaimana agar proses persalinan lancar, masih tetap sibuk dengan handphone nya. Istri saya terus-terusan nangis kesakitan, barulah di tindak dan dilihat keadaannya," timpalnya.
Tepat pukul 22.00 WIB, sang istri lalu melahirkan.
Pada saat proses melahirkan sebutnya bidan lagi-lagi tidak berhenti main handphone.
"Yang lebih parahnya bidan jaga tersebut malah menjadikan istri saya bahan praktek kepada mahasiswa yang sedang praktek di kilinik tersebut. Bidan jaga menunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan mata kuliah kebidanan kepada mahasiswi praktek," katanya.
Bayi yang dilahirkan itu terlahir dalam kondisi berat badan yang ringan, yakni hanya 1,7 KG.
Saat dilahirkan, sebutnya pihak klinik hanya memberitahu berat badan bayi tanpa memberitahu tinggi bayi, jumlah jahitan dan jenis kelamin. Pihak keluarga juga tidak diperbolehkan masuk ke ruang bersalin.
Hal inilah yang kemudian disinyalir sebagai malpraktik.
Usai Melahirkan, Langsung Bersih-bersih
Hal yang membuat hati sang suami semakin terasa pilu usai dia melihat langsung istrinya disuruh untuk membersihkan dirinya dari sisa darah melahirkan ke kemar mandi sendirian.
"Istri saya dibiarkan tidak dirawat dengan baik pasca melahirkan, masih banyak sisa darah di badan istri saya, di punggung, di perut, di kaki semuanya, sama sekali tidak di bersihkan hanya ditutupi kain samping," katanya.