GridHot.ID - Video yang memperlihatkan seorang pemulung diikat di sebuah tiang viral di media sosial Facebook.
Pemulung tersebut sudah bertelanjang dada. Ia memakai celana berwarna biru.
Melansir TribunJabar.id, peristiwa pemulung diikat di tiang itu terjadi di Blok Megulu Tengah Desa Karangsari, Kecamatan Waru, Kabuparen Cirebon pada Kamis (23/11/2023).
Dalam video, tampak pula petugas kepolisan Polsek Weru yang tiba di lokasi pemulung diikat.
Dengan masih menggunakan helm, petugas kepolisian langsung melindungi pemulung dari kemungkinan amukan warga.
Pemulung itu diduga hendak mencuri di rumah warga. Ia melancarkan aksinya dengan mencongkel jendela.
Video pemulung tengah mencongkel jendela terekam dalam sebuah video. Perekaman dilakukan oleh warga di sela-sela tembok yang bolong.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Weru Polresta Cirebon, Kompol Sudarman membenarkan informasi tersebut.
Saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan dan iterogasi terhadap terduga maling tersebut.
"Sekitar jam 10 kami menerima telepon dari masyarakat Desa Karangsari, bahwa telah mengamankan seseorang yang diduga akan melakukan pencurian," ujar Sudarman saat diwawancarai oleh media, Kamis (23/11/2023).
"Kemudian kita datang ke sana. Betul, bahwa di sana sudah ada seseorang yang diikat dalam arti diamankan. Kemudian kita bawa ke Polsek, kita lakukan interogasi," lanjutnya.
Menurut Kapolsek, pelaku berinisial N beraksi seorang diri. Pelaku mengaku sebagai pemulung dan mengira rumah korban sedang kosong.
"Menurut keterangan yang bersangkutan, dia pekerjaannya pemulung. Makanya alat yang kita amankan ada golok, linggis, kemudian besi untuk mengait rongsokan," ucapnya.
Lebih jauh Sudarman mengatakan pihaknya masih mendalami identitas pelaku.
Termasuk mengorek informasi terkait kejahatan pelaku yang mungkin dilakukan di tempat lain.
"Kami akan melakukan pendalam-pendalaman dan akan dikembangkan apakah ini mengarah ke pencurian-pencurian yang di rumah kosong," katanya. (*)
Source | : | TribunJabar.id |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar