"Mungkin dia jual rumah itu karena tidak kuat tinggal di rumah itu," kata Subagyo.
Selain SH, dua anaknya pun kadang menunjukan sikap tak biasa.
Keduanya kerap menangis dengan suara kencang tanpa sebab di tempat jasad Fitriani dikuburkan.
Sejak membeli rumah, SH selalu mewanti-wati Subagyo untuk tidak membuka kamar yang ternyata di dalamnya merupakan kuburan Fitriani.
SH selalu beralasan bahwa di dalam kamar itu tersimpan pusaka.
Namun ternyata ketika digali pekerja suruhan Subagyo, ditemukan kerangkan manusia yang ternyata adalah Fitriani.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews Bogor |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar