GridHot.ID - AS (30) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.
Jasadnya ditemukan penuh luka di kamar rumahnya di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada selasa (28/11/2023).
Kondisi pria 30 tahun tersebut terungkap saat korban AS tak bisa dihubungi oleh sang kakak sejak Minggu (26/11/2023).
Mengutip Kompas.com, seorang pria ditemukan tewas dengan kondisi terluka di dalam kamar sebuah rumah kapling di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur, pada Selasa (28/11/2023).
Diduga, pria pemilik rumah tersebut merupakan korban perampokan.
"Inisial korban AS, berusia 30 tahun. Saat ditemukan terdapat luka tusuk, dengan pisau masih tertancap di bagian tubuh," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan kepada awak media di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik, Selasa (28/11/2023).
Korban pertama kali ditemukan oleh kakaknya. Saat itu, kakak korban curiga setelah menghubungi korban berkali-kali namun tidak kunjung mendapat respons.
Setelah korban tidak kunjung merespons telepon, kakak korban kemudian mendatangi rumahnya. Pada saat itu, kakak korban mendapati korban telah tewas dengan luka di kepala dan mulut.
Dugaan kuat, luka di bagian kepala korban akibat dipukul dengan benda tumpul. Polisi juga menemukan beberapa luka di tubuh korban yang berperawakan gemuk.
"Tunggu sebentar, ini masih dilakukan otopsi," ucap Aldhino.
Dugaan sementara, AS merupakan korban perampokan disertai pembunuhan. Sebab, motor milik korban hilang.
"Barang berharga sepeda motor milik korban hilang. Korban ini seorang diri (tinggal di rumah tersebut), bekerja sebagai petugas cleaning service di salah satu rumah sakit,” kata Aldhino.
Polisi sedang melakukan olah TKP di rumah korban dan meminta keterangan dari para saksi.
Dilansir dari tribunjabar.id, seorang pria ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya sendiri, Selasa (28/11/2023) dini hari.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
AS (30) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan penuh luka di kamarnya.
Kematian AS terungkap setelah sang kakak datang ke rumahnya.
Sang kakak khawatir AS tak bisa dihubungi sejak Minggu (26/11/2023).
Kakak Korban pun berinisiatif mengunjungi korban pada Senin (27/11/2023) malam.
Tetangga korban, Subakir (62) mengatakan pada Selasa (28/11/2023) dini hari, pintu rumahnya diketuk oleh kakak korban yang memberitahu bahwa AS meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
"Tadi malam saya juga tidak mendengar adanya teriakan atau ramai-ramai.
Hanya saya dibangunkan saudaranya, pintu rumah diketuk oleh saudaranya itu pukul 01.30 WIB," tutur Subakir.
Saat itu diketahui pagar rumah korban dalam kondisi terbuka.
Sementara motor korban PCX tidak ada di lokasi.
Menurut Subakir, dua hari sebelum kejadian tersebut, ia melihat korban bersama temannya di dalam rumah.
Dikenal tertutup
Subakir mengaku menempati rumah di kawasan tersebut sejak 14 bulan terakhir.
Sementara korban, baru menempati rumah berukuran 6x10 meter per segi sejak delapan bulan lalu.
"Korban jarang bersosialisasi, hampir tidak pernah main ke rumah saya juga.
Padahal kita bertetangga, rumah juga bersebelahan.
Selama ini korban tinggal sendirian, tapi sering bawa teman.
Rata-rata temannya itu laki semua," ujar Subakir, saat ditemui awak media di kediamannya, Selasa (28/11/2023).
Menurutnya, AH adalah sosok tertutup.
Selain itu, ia mengaku tak pernah mendengar suara keributan dari rumah korban.
"Kesehariannya, kalau perasaan saya korban ini orangnya jarang ngomong, jarang ketemu juga.
Setelah pulang kerja langsung masuk rumah, pagarnya dikunci," kata dia.
Ada pisau dan luka tumpul di kepala
Saat dicek di lokasi, korban sudah dalam kondisi tewas dengan pisau menancap di bagian tubuhnya.
“Ada pisau dapur menancap di mulut korban," ujarnya.
Jasad korban baru dievakuasi dari rumahnya di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik sekitar pukul 09.00 WIB.
Dugaan sementara, AS merupakan korban perampokan disertai pembunuhan.
Sebab, motor milik korban hilang.
"Barang berharga sepeda motor milik korban hilang.
Korban ini seorang diri (tinggal di rumah tersebut), bekerja sebagai petugas cleaning service di salah satu rumah sakit,” kata Aldhino.
Kasus pembunuhan di Menganti Gresik ini bisa dikatakan sadis karena korban juga mengalami luka di kepala akibat benda tumpul.
Diduga luka diakibatkan pukulan palu dan paving block yang juga ditemukan di tempat kejadian perkara.
"Pada bagian kepala mengalami luka akibat benda tumpul," tegas Adhino.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa tiga saksi.
“Dua saksi kakak dan adik korban, satu saksi tetangga korban.
Kakak korban yang melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik,” tegasnya
Sedangkan barang bukti yang diamankan berupa pisau, palu, dan paving blok. (*)