Apalagi ia tak merasa memukul si pelakor sama sekali.
"Coba deh kaliah lihat baik-baik video aku siram pelakor, di situ aku gak ada mukul dia sampai yang katanya dia punya bukti kalau di dadaya biru, pas aku tanya sebesar apa birunya? Polisinya bilang segini *sambil nunjukkin sebesar kuku. Kok bisa itu masuk penganiayaan berat?
Dari mana juga aku mukulnya? Kejadian tanggal 9 Agustus dia bikin visum tanggal 15. Bisa jadi kan dia pukulin sendiri? Atau ada kejadian lain yang pelakunya bukan aku? Intinya BAP laporan si pelakor ini bener-bener gak masuk akal dan dipaksakan. Aku dan lawyer dakan mengupayakan kalau masih dipaksakan ya, siap-siap aja mungkin akan banyak oknum yang kena seret," tulis akun Instagram @ainalutfi_.
Istri sah mengungkap dengan adanya laporan yang dibuat pelakor, membuatnya yang tengah hamil harus bolak balik kantor polisi.
Dan menurut sang istri sah, setiap hari pengacara si pelakor ke kantor polisi meminta proses dipercepat agar ia menjadi tersangka.
"Abis bikin laporan, selama hamil gue sampai lahiran dibuat bolak-balik kantor polisi. Tiap hari loh hampir tiap hari lawyernya ngepush polisi biar cepat ini kasus naik jadi tersangka," tulis akun Instagram @ainalutfi_ di Instagram stories.
Namun karena tidak ada saksi dan bukti, kasus tersebut sepertinya mandeg. Namun si pelakor melalui pengacaranya malah minta uang damai ke istri sah senilai Rp200 juta.
"Ya jelas gak mau lah gue gilak aja. Sama aja namanya kalau gue mau damai dan mau kasih uang yang diminta Rp200 juta itu. Sama aja gie bayarin Lo*te suami. Enak banget lo yang kelonan sama suami gue lo yang terima duit ratusan juta," tulisnya.
Kasus istri sah vs. pelakor itu sampai sekarang masih menjadi perbincangan panas warga dunia maya.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar