Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Eks Intelijen Israel Akui Ketangguhan Hamas, 60 Persen Kemampuan Militer Israel Bisa Hancur Jika Nekat Hajar Jalur Gaza: Tak Punya Pilihan Lain

Desy Kurniasari - Rabu, 06 Desember 2023 | 16:00
Tentara Israel di Gaza. Tamir Hayman mantan kepala Divisi Intelijen Militer tentara Israel akui tak mudah kalahkan Hamas.
AFP

Tentara Israel di Gaza. Tamir Hayman mantan kepala Divisi Intelijen Militer tentara Israel akui tak mudah kalahkan Hamas.

GridHot.ID - Ketangguhan Hamas diakui sendiri oleh eks kepala Divisi Intelijen Militer Israel.

Mantan kepala Divisi Intelijen Militer Israel, Tamir Hayman akui tak mudah untuk mengalahkan Hamas.

Seperti apa pengakuannya?

Melansir serambinews.com, setidaknya 50 warga Palestina dilaporkan tewas pada Selasa (5/12/2023), dalam serangan udara Israel semalam di sepanjang Jalur Gaza.

Di lain pihak, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengklaim telah membunuh 10 tentara Israel di selatan Jalur Gaza.

Sayap bersenjata kelompok itu, Brigade Qassam, mengatakan 10 tentara Israel itu tewas oleh personilnya "dalam pertempuran jarak dekat" di timur Khan Younis.

Dalam serangan Israel di Gaza yang kini merangsek ke selatan, kantor berita resmi Palestina, WAFA, Selasa, (5/12/2023) melaporkan 40 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangkaian serangan udara Israel di kota Khan Younis.

Ditambahkan bahwa serangan udara Israel lainnya menghantam sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat di tengah Jalur Gaza, menewaskan setidaknya 10 warga Palestina.

WAFA melaporkan akibat dari serangan bom Israel di wilayah utara Jalur Gaza, 108 warga sipil tewas dan puluhan orang terluka dibawa ke Rumah Sakit Kamal Adwan dalam satu hari, Selasa, (5/12/2023).

Di bawah pengepungan tentara Israel dan tanpa listrik, rumah sakit ini kini menampung lebih dari 7.000 pengungsi, pernyataan Wafa menambahkan.

WAFA juga memperingatkan tentang kemungkinan pembantaian oleh tentara Israel di Rumah Sakit Kamal Adwan, mirip dengan yang terjadi di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia.

Baca Juga: Presenter TV Israel Shai Golden Ngemis Ampun ke Rakyat Indonesia, Tak Kuat Dihujat Akibat Mulut Pedasnya

Israel melanjutkan serangan militer ke Jalur Gaza hari Jumat setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas.

Hamas dalam keterangannya Selasa, (5/12/2023), selaim mengklaim telah membunuh 10 tentara Israel di selatan Gaza, juga mengklaim berhasil menghancurkan 3 tank, 2 lapis baja pembawa personel, dan 3 buldoser militer Israel di bagian utara dan timur Khan Younis dengan peluru anti-armor.

Tidak ada komentar dari tentara Israel, yang melanjutkan serangan udara dan darat pada Jumat di Jalur Gaza setelah berakhirnya jeda kemanusiaan seminggu dengan Hamas.

Jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel naik menjadi lebih dari 16.200 orang.

Kantor Media Pemerintah Hamas di Gaza pada Selasa (5/12/2023) melaporkan, perang Israel-Hamas telah menewaskan sedikitnya 16.248 orang di Jalur Gaza sejak dimulai pada 7 Oktober lalu.

Dari jumlah tersebut, disebutkan, lebih dari 7.000 orang di antaranya adalah anak-anak dan hampir 5.000 adalah perempuan.

Dilansir dari tribunnews.com, eks mantan kepala Divisi Intelijen Militer Israel, Tamir Hayman akui tak mudah untuk mengalahkan Hamas.

Bahkan kekalahan kelompok Palestina Hamas masih sulit dipahami, ujarnya Selasa (5/12/2023).

Dalam analisis yang dipublikasikan Channel 12 Israel, Tamir Hayman mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh tentara Israel di Jalur Gaza utara.

“Kita harus mengulur waktu karena kita tidak punya pilihan lain,” ungkapnya, mengutip Anadolu Agency.

Selain itu dirinya juga mengatakan pencegahan serta keamanan Militer Israel di Timur Tengah akan menjamin kemenangan besar bagi Israel.

Baca Juga: Sosok Miriam Adelson, Wanita Kaya Raya Berdarah Israel yang Punya Kerajaan Perjudian, Hartanya Capai Rp509 Triliun

Namun, lanjut Hayman, kesimpulannya saat ini Israel masih jauh dari kemenangan.

Hayman percaya bahwa melenyapkan Hamas adalah sebuah tantangan.

Bahkan bisa mengharuskan penghancuran 60 persen kemampuan militer Israel.

Di sisi lain dia berpendapat bahwa pertempuran di Jalur Gaza selatan akan lebih rumit karena wilayah tersebut berpenduduk padat.

“Setelah sekitar satu juta orang tambahan berpindah dari utara ke selatan Gaza, sekitar dua juta orang kini tinggal di wilayah seluas sekitar 200 kilometer persegi (sekitar 78 mil persegi),” tambahnya.

Diketahui Israel melanjutkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza pada hari Jumat setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas.

Setidaknya 15.899 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 42.000 lainnya terluka sejak Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.

Israel Lakukan Pembelaan soal Serang Wilayah Sipil

Asap mengepul di atas gedung-gedung di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, saat pertempuran antara Israel dan militan Hamas berlanjut pada 5 Desember 2023.

Asap mengepul di atas gedung-gedung di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, saat pertempuran antara Israel dan militan Hamas berlanjut pada 5 Desember 2023.

Kepala Staf militer Israel Herzi Halevi mengakui serangan besar pasukan Israel terhadap bangunan sipil di Gaza lantaran adanya alasan tersendiri.

Klaim mereka menyebut pejuang Palestina menyimpan senjata di rumah dan bangunan sehingga menurut Israel, warga sipil tersebut bisa saja melepaskan tembakan saat mengenakan pakaian sipil.

Baca Juga: Dibikin Kena Mental Netizen Indonesia, Tentara Wanita Israel Ini Jiper Sampai Ganti Nomor WA Gara-gara Diteror: Menjengkelkan

“Tentu saja, untuk melindungi pasukan kita,” kata Halevi. “Oleh karena itu, pasukan beroperasi dengan kuat.”

Setelah berhari-hari memerintahkan penduduk untuk meninggalkan daerah tersebut, pasukan Israel menyebarkan selebaran baru pada hari Selasa (5/12/2023) yang berisi instruksi untuk tetap berada di dalam tempat perlindungan selama serangan tersebut, mengutip Al Jazeera.

“Dalam beberapa jam mendatang, militer Israel akan mulai melancarkan serangan intensif di wilayah tempat tinggal Anda untuk menghancurkan organisasi teroris Hamas,” kata selebaran tersebut, yang ditujukan kepada penduduk di enam distrik Khan Younis.

“Demi keselamatan Anda, tetaplah berada di tempat penampungan dan rumah sakit tempat Anda berada. Jangan keluar. Keluar itu berbahaya. Anda telah diperingatkan." (*)

Source : Tribunnews.com Serambinews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x