Selama P tinggal di lingkungannya, Yakob tidak menaruh kecurigaan apa pun. Namun, dia mengakui bahwa keluarga P jarang bersosialisasi dengan tetangga.
P yang diketahui perantau asal Aceh tidak memiliki pekerjaan tetap. Terakhir, P berprofesi sebagai sopir.
Sementara itu, D bekerja sebagai karyawan swasta. Namun, Yakob tidak mengetahui pasti tempat kerja D yang merupakan warga asli Jagakarsa itu.
"Yang jelas istrinya (P) itu pagi keluar, sorenya pulang ke rumah. Si pelaku juga kadang gitu," ujar Yakob.
Menurut Yakob, hanya anak-anak mereka yang seringkali bermain di pelataran kontrakan, yakni VA (6), S (4), A (3), dan As (1).
Oleh sebab itu, tetangga lebih sering berinteraksi dengan anak-anaknya dibandingkan dengan P dan D.
"Sering main di sini (halaman kontrakan). Makanya kadang-kadang dikasih makanan sama tetangga," ujar Yakob.
(*)