GridHot.ID - Hakim, teman Rahmat Agil atau Alung yang membawa jasad Fitria Wulandari (21) ke ruko kosong di Bogor membuat pengakuan.
Remaja asal Kota Bogor itu dihantui rasa ketakutan.
Jangankan keluar rumah, melihat lalu lalang orang beraktivitas saja, jantung Hakim deg-degan.
Mengutip tribuntrends.com, Hakim teman Alung, kini dirinya terseret dalam kasus tewasnya wanita muda bernama Wulan yang jasadnya ditemukan di ruko kosong di Bogor.
Alung rupanya minta bantuan temannya yang bernama Hakim ini.
Alung datang mengetuk kaca jendela kamar Hakim sekitar adzan subuh dan minta tolong serta menipu kawannya itu.
Bagaimana kabar lengkapnya?
Hakim, warga yang tinggal di kawasan Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, menjadi sosok yang terseret atas tewasnya Fitria Wulandari (Wulan), wanita muda yang jasadnya disimpan di ruko kosong Semeru oleh Alung.
Hakim terseret kasus ini sebab dirinya ikut mengantar Alung menyimpan jasad Wulan di ruko kosong itu yang ditemukan pada Sabtu (2/12/2023) malam serta ikut untuk membawa jasad Wulan dari penginapan Nirmala.
Namun, dipastikan, Hakim tidak terlibat dalam rencana Alung untuk membunuh kekasihnya ini.
Melansir tribunnewsbogor.com, Hakim, remaja asal Kota Bogor dihantui rasa ketakutan.
Jangankan keluar rumah, melihat lalu lalang orang beraktivitas saja, jantung Hakim deg-degan.
Perasaan gundah gulana yang dirasakan Hakim terus melekat di dirinya usai bertemu Alung.
Hakim tak menyangka jika pertemuannya dengan Alung menyeretnya dalam ketakutan yang mendalam.
Ya, Hakim tak menyangka jika sahabatnya itu tega melakukan perbuatan sadis.
Hakim tak habis pikir jika Alung tega membunuh kekasihnya yang bernama Fitria Wulandari.
Saat ini, Hakim pun merasa geram dengan Alung yang dicap pandai berdrama.
Hakim menjadi korban drama dari Alung yang kini sudah mejadi tersangka pembunuhan Wulan.
Hakim tertipu saat Alung meminta tolong.
Saat kejadian itu, Alung datang sendiri ke rumah Hakim dengan cara mengetok kaca kamarnya.
Alung meminta bantuan kepada Hakim dan mengajaknya ke penginapan tempat tewasnya Wulan.
"Jadi Alung dateng kerumah nyamper sekitar adzan subuh pada hari jumat. Dia meminta tolong dan meminta bantuan kepada saya. Itu dia belum menceritakan kejadiannya apa. Dia hanya meminta bantuan dan saya diajak. Nah, waktu disitu saya diajak ke Reddors Nirwana," kata Hakim dijumpai TribunnewsBogor.com di kediamannya, Kamis (7/12/2023).
Sesampainya di Nirmala, Hakim pun langsung diajak ke kamar Alung yang dimana saat itu Wulan berada di kamar yang sama.
Diakui Hakim, kondisi kamar saat itu dalam posisi gelap.
Hakim pun kaget saat lampu dinyalakan sebab melihat Wulan sudah tak berdaya dengan luka.
"Dia (Alung) nyalain lampu kan dan saya kaget melihat Wulan sudah terbaring dikasur dengan keadaan luka di pelipis sama dihidung. Namun saya bertanya kepada alung. Kata saya kenapa ini?," ungkapnya.
Hakim pun bertanya kepada Alung terkait kondisi dari Wulan.
Alung pun berdalih bahwa Wulan mengalami kecelakaan lalu lintas.
Sempat menyarankan
Melihat kondisi luka Wulan, Hakim sudah meminta agar Wulan dilarikan ke rumah sakit.
Sayangnya, permintaann Hakim dimentahkan Alung.
"Alung ngejawab cuman jatuh dari motor dalam keadaan sedang mabuk. Disitu saya menyarankan untuk dibwa ke rumah sakit. Namun, pas disitu alung malah bilang mau dibawa pulang aja ke rumahnya. Soalnya katanya wulan pengen ketemu mamahnya," tambahnya.
Hakim pun diminta oleh Alung membereskan kamar serta membawa sprei berdarah.
Sprei itu disimpan oleh Alung di bawah ranjang kasur.
"Singkat cerita saya bebenah kamar hotel kan. Terus dia bilang pang bawain sepre dibawah ranjang kasur. Terus saya bawa dan masukin ke helm," ungkapnya.
Ketika semua sudah beres, Hakim bergegas memindahkan motor untuk membawa Wulan.
Alung menolak dan meminta kepada Hakim untuk tidak membawa motor saat itu.
Hakim menyerahkan kunci kamar kepada resepsionis.
"Galama dia bilang kan katanya alung aja yang bawa motor. Yaudah kata saya. Dia bawa motor jadinya. Terus lewat jalan johar dan buang sepre di tentara pelajar," tambahnya.
Alung dan Hakim pun langsung mengantar Wulan ke depan rumahnya.
Namun, sesampainya di dekat rumah Wulan, Alung malah memutar balikan motornya dan langsung membawa ke ruko Semeru.
"Nah saya anter wulan kerumahnya. Disitu ternyata gadianterin kerumanya gajadi. Sampe didepan gang rumahya kata alung bawa ke ruko aja deh. Yaudah kata saya kan. Ga lama dia puter balik," ungkapnya.
Sesampainya di ruko, Hakim pun dibuat heran oleh drama Alung.
Di ruko, Alung niatnya menyimpan jasad Wulan di depan ruko.
"Sampai diruko abis itu diruko diturunkan disenderkan di ruko kosong itu. Habis itu dia nyimpem motornya. Abis itu ke warung beli roko dan segala. Terus Alung mintalagi. Kayanya wulan masukin aja ke dalam. Yaudah saya bilang kan. Udah gitu ngangkat wulannya," ujarnya.
Hakim pun membantu Alung dengan membawa tas dari Wulan serta barang pribadinya.
"Saya bawa tasnya dan segala macem. Terus si Wulan ditidurin di ruko itu. Abis itu saya masuk ke dalem. Galama kemudian 30 menit saya pulang ke rumah saya," tambahnya.
Sehabis kejadian itu, Hakim pun tidak tahu apa drama selanjutnya dari Alung ini.
"Udah gitu saya pulang kan. Terus saya dikasih duit kembalian. Saya gamau. Saya pulang jalan kaki. Abis itu saya gatau lagi," paparnya.
Hakim pun kini merasa kapok telah menjadi korban drama Alung tersangka pembunuhan Wulan.
Dirinya berharap, kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
"Sekarang dijadiin pelajaran aja yang udah mah," tambahnya.
Rencananya, keluarga dari Hakim ini pun akan berkunjung ke kediaman Wulan.(*)