Agung adalah rekan bisnis, sementara Sunaryo penggadai mobil milik Sarmo.
"Alasannya utang piutang sama bisnis kerja.
Pakai apotas, dua-duanya.
Dimasukkan ke esteh terus dikasihkan Pak Sunaryo.
Pak Agung saya kasih botol aqua yang kecil," kata Sarmo, di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).
Ia mengaku, dia ditekan oleh kedua korban. Perkataan korban membuatnya emosi sehingga memutuskan untuk menghabisi nyawa keduanya.
"Tega membunuh karena tekanan, yang pertama (korban Agung) saya selalu di pojokkan.
Intinya tidak bisa menerima kalau penggergajian sepi.
Dia juga ingin penggergajian dipindah ke Klaten," ujarnya.
"Bagi hasilnya kalau pas ramai bisa penuh, karena sepi berkurang dia tidak bisa menerima, mintanya penuh terus.
Dikira saya korupsi, saya tidak becus," imbuh Sarmo.