"Kita sangat khawatir akan terjadi kecemburuan sosial, akibat kesenjangan pelayanan terhadap pengungsi tersebut nantinya.
Jangan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat luar lebih baik, sementara masyarakat setempat kehidupannya juga sangat memperhatikan,"sebutnya.
Anggota DPRK Gayo Lues mengaku, selain menolak Rohingya dipindahkan ke kabupaten Gayo Lues, DPRK juga meminta kepada pihak terkait untuk mengkaji lebih dalam lagi masalah penampungan Rohingya di Gayo Lues.
Hal itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bahkan kini masyarakat mulai merasa cemas.
Secara terpisah Rahmin Ucak didampingi sejumlah aktivis dan mahasiswa Gayo Lues kepada TribunGayo.com, mengatakan, kini mahasiswa Gayo Lues dibawa naungan PMGI bersama para pemuda dan masyarakat akan melakukan aksi demo besar-besaran di kabupaten itu.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk menolak Rohingya dipindahkan atau ditempatkan ke wilayah Gayo Lues.
"Selain melakukan aksi demo, para pemuda dan mahasiswa juga akan menduduki semua perbatasan Gayo Lues dengan kabupaten tetangga sebagai pintu masuk ke kabupaten itu.
Bahkan kini ada sekitar 15 organisasi mahasiswa siap melakukan aksi penolakan terhadap Rohingya didatangkan ke wilayah Gayo Lues," sebutnya.
(*)