Setelah itu, Dinkes meminta keterangan terkait kejadian yang menimpa perempuan asal Surabaya berinisial WT.
"Kami minta penjelasan atau klarifikasi (ke Gus Samsudin) dan dijawab bahwa betul tamu dari Surabaya itu datang silaturahmi ke pondok Pak Samsudin. Katanya tamu itu mengeluhkan pusing dan sesak napas," terangnya.
Kepada Handono, Gus Samsudin mengaku tidak memberikan obat, pijatan, maupun terapi kepada wanita paruh baya tersebut.
Dia mengaku hanya memberikan petuah atau nasihat kepada korban.
Termasuk memberi dukungan motivasi agar kembali sehat dan bisa tertib dalam salat.
"Kami tanya apakah ada dikasih obat, tindakan, atau pijatan dan sebagainya? Jawabannya (Gus Samsudin) tidak ada. Hanya dikasih support, nasihat, agar salat tertib dan petuah-petuah," jelas Handono.
Disinggung soal izin pengobatan, Handono mengatakan bahwa Gus Samsudin mengaku tidak membuka praktik pengobatan sama sekali.
Tidak hanya itu, Dinkes Blitar juga telah meminta Gus Samsudin untuk segera mengurus izin apabila memang hendak membuka praktik pengobatan atau pemijatan.
"(Gus Samsudin) mengaku tidak melakukan apa-apa (pengobatan), tapi kami sampaikan kalau ada praktik pemijatan sebagainya harus segera mengurus izin dulu. Nanti tetap kami pantau, sambil kami laporkan ke pimpinan" tandasnya.
(*)