Namun, saat itu, Fatmawati melihat ada yang aneh dari suaminya.
Badan suaminya panas, lemas, dan hanya bisa terbaring di kasur.
Fatmawati menyebut suaminya tidur selama 30 jam.
"Kurang lebih tidur itu 30 jam. Bangun itu karena saya bawa ke rumah sakit. Saya tanya apa gak bisa jawab, tapi kantong matanya itu kelihatan hitam kayak orang yang sakit lama," ujarnya.
Dokter saat itu mengatakan kepada Fatmawati bahwa suaminya terpapar zat alkohol yang sangat banyak.
Untuk mensterilkan zat itu, suaminya harus rutin cuci darah. Biaya sekali cuci darah sekitar Rp25 juta.
Layanan itu tidak bisa dikover BPJS, karena riwayat pasien sakit akibat minuman alkohol.
Lalu, satu hari kemudian kesehatan Indro semakin menurun. Badannya membiru dan seperti orang kepanasan. Indro Diajak bicara pun tidak bisa merespons.
Sampai pada akhirnya, Indro dinyatakan meninggal dunia.
Meninggalnya RG dan WAR
Melansir Kompas.com, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono, menjelaskan kronologi tewasnya RG dan WAR.