Gridhot.ID - Sudah 10 bulan pilot Susi Air, Kapten Philips Marthen disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Hingga saat ini, pemerintah telah berupaya melakukan pendekatan untuk membebaskan Kapten Philips Marthen, namun belum berhasil.
Kasatgas Damai Cartenz 2023, Kombes Faizal Ramadhani menyebut pembebasan pilot asal Selandia Baru itu tidak bisa dilakukan pihaknya sendiri, namun semua pihak.
"Jadi semua unsur TNI-Polri, pemerintah terlibat dan Damai Cartenz berada dalam konteks penegakan hukum," ungkap Kombes Faizal kepada Tribun-Papua.com, Rabu (20/12/2023) di Posko Damai Cartenz Mile 32, Mimika.
Kombes Faizal mengatakan, pendekatan dialog untuk membebaskan pilot Susi Air juga terus dilakukan.
Adapun penanganan kasus ini disusul dengan penegakan hukum dilakukan Satgas Damai Cartenz.
"Ini dapat dilihat dari jumlah penanganan kasus yang ditangani Satgas Operasi Damai Cartenz selama tahun 2023. Intinya penegakan hukum tahun ini jauh lebih banyak dari tahun 2022," tandasnya.
Selain itu, Kombes Faizal menjelaskan bahwa Kapten Philips masih dalam keadaan sehat, walau belum bisa diselamatkan.
Pihaknya memastikan bahwa setiap saat aparat keamanan selalu mencari cara untuk mengetahui keadaan sandera.
"Kita kan terus melakukan pemetaan, terus melakukan update terkait keberadaan pilot, hal itu terus menerus kita lakukan. Sambil memastikan bahwa pilot dalam keadaan sehat, itu yang paling utama," ujarnya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (5/12/2023).
Mengenai kapan terakhir infomasi itu didapatkan, Faizal hanya mengatakan bahwa hal itu dipastikan dalam beberapa waktu terakhir.
"Dalam beberapa minggu terakhir ini, paling tidak dalam satu minggu terakhir ada informasi pilot dalam keadaan sehat," cetusnya.
Sementara bukti-bukti bahwa Kapten Philips masih hidup sempat dikeluarkan.
Terbaru pilot Susi Air terlihat bersama Egianus Kogoya saat Natal pada Senin (25/12/2023). Keduanya duduk berdampingan dengan tangan dikepal.
Kapten Philips tampil dengan rambut panjang dan brewok. Badannya terlihat lebih kurus dari sebelumnya.
Dalam foto yang viral itu, Egianus Kogoya sendirian tanpa senjata api. Ia duduk di sisi kiri Kapten Philips tanpa didampingi anggota KKB Papua lain yang terlihat sangar.
Namun, belum diketahui kapan foto ini diabadikan dan di wilayah mana keduanya berada.
Tak diketahui pula apakah saat itu hanya ada Egianus Kogoya bersama Kapten Philips atau masih bersama orang lain.
Sebagai informasi, Kapten Philip disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Paro, Kabupaten Nduga pada 7 Februari 2023.
Sejak saat itu, Egianus Kogoya kerap membawa sanderanya berkeliling Nduga hingga ke Kabupaten Lanny Jaya, dengan berjalan kaki.
Aparat keamanan masih berusaha melakukan negosiasi walau hingga kini Kapten Philip belum juga dibebaskan.
Selain itu, aparat melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang diduga membantu Egianus Kogoya.
Penangkapan pertama terjadi di Kabupaten Asmat, Papua Selatan pada 7 September 2023.
Saat itu, personel Satgas Damai Cartenz 2023 menangkap YT yang diduga merupakan simpatisan Egianus Kogoya yang bertugas menyuplai bahan makanan dan mengantarnya melalui jalur sungai.
Kemudian pada 17 September 2023, lima orang ditangkap di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Mereka dianggap simpatisan yang kerap membri informasi terkait pergerakan aparat keamanan di Distrik Kenyam kepada KKB.
Terakhir, aparat keamanan menangkap ET alias LD alias Altau, yang diduga aggota KKB Ndugama, di Kabupaten Nabire, Papua Tengah pada Selasa (19/9/2023).
(*)