Awalnya, ia mengetahui kejadian itu ketika mendengar suara teriakan istri korban dari dalam rumahnya.
"Kalau kejadiannya saya kurang tahu, aku posisi sudah pulang kerja. Tiba-tiba ada teriakan istrinya keluar minta-minta tolong," kata Azar kepada Tribun-medan, Rabu (27/12/2023).
Gara-gara penasaran, Azhar pun langsung mendatangi lokasi dan melihat korban sudah dalam keadaan tergeletak bersimbah darah di dalam ruang tamu.
"Waktu aku datang, korban sudah tergeletak, sudah nggak bernyawa banyak darah," sebutnya.
Ia menjelaskan, di lokasi dirinya melihat ada sejumlah barang bukti berupa dongkrak, besi, obeng yang diduga dipakai oleh para pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
"Lukanya di bagian kepala, perut dan kuping nyaris putus," ucapnya.
Lebih lanjut, Azar menduga bahwa korban dihabisi oleh sekitar lima orang karyawannya yang juga tinggal di tempat korban.
"Waktu saya datang mereka (terduga pelaku) sudah tidak ada lagi, sudah pergi," bebernya.
Beberapa saat setelah kejadian, polisi langsung datang ke lokasi dan melakukan olah TKP.
"Malamnya langsung datang polisi, sudah dipasang garis polisi nggak ada yang boleh masuk," ujarnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa membenarkan kejadian pembunuhan tersebut.