Para pengungsi memohon ampun dengan mengangkat tangan ke arah mahasiswa agar tidak menyakitinya.
Aksi anarkis tersebut bermula dari para mahasiswa yang melakukan orasi dan penyampaian tuntutan di depan gedung DPRA, Banda Aceh.
Menjelang tengah hari, mereka bergerak menuju gedung Balai Meuseraya Aceh (BMA) untuk mengakut pengungsi Rohingya.
Sempat diadang petugas keamanan, ratusan mahasiswa memaksa masuk untuk menggeruduk tempat pengungsian Rohingya.
Para mahasiswa itu langsung berlarian menuju bawah bagian basement gedung tersebut.
Massa membuat keributan dengan suara-suara teriakan lantang dan keras.
Pada saat itu, sebagian pengungsi Rohingya sedang melaksanakan salat Zuhur berjamaah.
Pendemo semakin anarkis setelah pengungsi Rohingya tersebut selesai salat.
Para pendemo yang melakukan aksi penolakan etnis Rohingya dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara memaksa untuk mengangkut para pengungsi "Manusia Perahu" ke truk di Balai Meuseraya Aceh (BMA), Selasa (27/12/2023).
Pihaknya akan meminta secara halus terlebih dahulu kepada para pengungsi itu untuk dibawa ke Kantor Kemenkumham Aceh.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya di BMA Banda Aceh Kepergok Bawa 15 Ponsel, Polisi Duga Digunakan untuk Hal Ini