"Saat itu dibagi dua tim. Galang ke salah satu jalur berangkat sendirian, sedangkan dua orang lainnya ke jalur lainnya," katanya.
Kesepakatan tim tersebut, semua anggota harus kembali ke kamp utama pada pukul 12.00 WIB.
Namun, hingga waktu yang ditentukan Galang belum juga kembali.
"Akhirnya kami membuat tim sendiri untuk melakukan pencarian. Namun keberadaan Galang tidak juga ditemukan, hingga akhirnya kami melapor ke Basarnas," jelasnya.
Fajar meyakini bahwa Galang saat itu tersesat, dan awalnya korban disebut tidak dibekali ponsel saat ekspedisi.
"Acuan kami hanya ingatan jalur yang dilewati," katanya.
(*)