Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nahkoda Kapal Kabur, 147 Pengungsi Rohingya Sempat Terombang-ambing di Laut Jelang Tahun Baru 2024, Begini Nasibnya

Candra Mega Sari - Senin, 01 Januari 2024 | 18:13
Kapal para pengungsi Rohingya semakin dekat dengan Pantai Kuala Pawon, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh, Kamis (16/11/2023).
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS

Kapal para pengungsi Rohingya semakin dekat dengan Pantai Kuala Pawon, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh, Kamis (16/11/2023).

Panglima TNI Agus Subiyanto menyatakan bahwa dirinya sudah memerintahkan kepada Lantamal I Belawan untuk menghalau pengungsi Rohingya masuk ke perairan Sumatera Utara.

Bahkan, Angkatan Laut Indonesia dengan Angkat Laut India sempat saling dorong supaya mereka tak masuk ke Indonesia maupun ke India.

Disebut, angkatan Laut India mendorong pengungsi masuk ke Indonesia, sementara Angkatan Laut Indonesia juga menolak.

"Saya sudah memerintahkan Lantamal untuk menghalau sebenarnya. Kemarin ada tarik menarik antara angkatan laut India dengan kita. Angkatan Laut India mendorong pengungsi itu masuk ke kita. KRI kita juga mendorong agar keluar," kata Panglima TNI Agus Subiyanto saat menyampaikan pesan kepada Kapolda Sumut, Pangdam I Bukit Barisan dan PJ Gubernur Sumut, Minggu (31/12/2023) malam di lapangan Benteng Medan.

Dari informasi yang dikumpulkan aparat, pengungsi ini berangkat dari kamp penampungan Bangladesh sejak 22 hari lalu.

Mereka sempat terombang-ambing di laut sebelum tiba di Sumatera Utara lantaran nahkoda kapal sengaja meninggalkan para pengungsi dengan menumpang kapal lain.

"Nahkoda yang memimpin kapal ini, 4 mil sebelum mendarat meninggalkan kapal, pindah ke kapal yang lain," ujar Pangdam 1 Bukit Barisan, Mayjen Mochammad Hasan saat melapor ke Panglima TNI dan Kapolri lewat zoom meeting pengamanan pergantian tahun baru 2024 di Lapangan Benteng, Kota Medan, Minggu (31/12/2023) malam.

Selain itu, dari kapal yang membawa pengungsi Rohingya, juga ditemukan logistik makanan segar, yang diduga dikirim dari darat, melalui perairan di Indonesia.

"Kemudian hal yang menonjol lainnya (ditemukan) kartu UNHCR. (Tetapi) ini identitasnya, tanggal lahirnya sama (dengan semua pengungsi)," ujar Hasan.

Menurutnya, kedatangan pengungsi ini merupakan cara baru. Hal ini lantaran sebelumnya para pengungsi Rohingya sempat ditolak saat memasuki perairan Provinsi Aceh.

Dia menyarankan agar pengamanan di pantai timur Sumut diperketat untuk menekan kedatangan pengungsi Rohingya.

Baca Juga: Diiming-imingi Hidup Layak, Pengungsi Rohingya Jadi Korban Mafia, Menkumham Ungkap Ada yang Sampai Membakar Diri di Medan

Source :Tribun-Medan.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x