Saat kejadian, pembeli dan pedagang lain di Pasar Induk Kramat Jati lainnya tidak dapat berbuat banyak untuk menolong Sutomo.
Pasalnya, mereka takut menjadi sasaran berikutnya dari penyerangan pelaku yang membawa air keras dan celurit.
"Karena pelaku bawa senjata jadi enggak ada yang berani menolong. Setelah pelaku pergi baru pada menolong. Kalau saya pas kejadian enggak ada di lokasi karena masuk (kerja) siang)," ujarnya.
Usai melakukan aksinya, sang pelaku langsung kabur meninggalkan Sutomo dalam kondisi terluka parah.
"Setelah membacok itu pelaku kabur. Korban awalnya masih hidup, tapi pas dibawa pedagang lain ke RS Harapan Bunda di sana meninggal. Kemungkinan kehabisan darah," tutur Imron.
Korban Sutomo sempat dibawa Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda.
Namun nahas, nyawa korban tidak tertolong diduga akibat kehabisan darah karena luka senjata tajam.
Jenazah Sutomo pun kini sudah dibawa jajaran Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kramat Jati ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati untuk proses autopsi keperluan penyelidikan.
Kata Imron, korban sudah bekerja di kios semangka Pasar Induk Kramat Jati yang merupakan tempat kejadian perkara sekitar delapan bulan.
"Korban itu kerja di sini (kios semangka) sudah sekitar delapan bulan. Sebelumnya dia juga kerja di Pasar Induk Kramat Jati. Setahu saya dia ngontrak di sekitar Pasar, tapi saya enggak tahu pasti," tuturnya.
Pelaku Diringkus di Pamulang
Source | : | TribunJakarta.com,TribunSumsel.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar