Isak tangis pecah saat Tgk Jumadi mengetahui kabar anak kandungnya mengalami musibah dan terbaring lemah di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Mustafa Al Husein, Kairo.
Menurut sumber Serambinews.com, seorang dosen Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Tgk Jumadi selaku ayah korban dan seluruh keluarga selama 3 malam terakhir melaksanakan doa bersama di kediamannya untuk kesembuhan sang putra.
Doa bersama juga dilaksanakan di sejumlah dayah di Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Besar.
Tak pernah terbayangkan oleh Tgk Jumadi bahwa anaknya yang selama ini menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Kairo terkulai lemah di ruang ICU akibat tertimpa batu yang luruh dari bangunan tua.
"Padahal, pemuda yang berusia 29 tahun itu dikenal memiliki nilai akademik yang sangat baik. Ia sosok yang cerdas, rajin, baik, dan taat beribadah," kata sumber yang mengenal baik Mulia Nata.
Alumnus Pesantren Darul Hikmah, Peunaga Rayeuk, Aceh Barat dan juga alumnus Dayah Baitussabri, Aceh Besar ini sejak SMP hingga SMA dikabarkan selalu mendapat nilai bagus.
Ia sempat mondok di Al Fatah Temboro selama 6 bulan untuk belajar dan mengambil tarekat, juga di Sitogiri, Jawa Timur selama enam bulan.
Mulia Nata juga sempat mondok di Gresik dan terakhir sebelum ke Mesir, ia mengikuti daurah di Darul Mustafa Cabang Karanganyer.
Kehidupan Mulia Nata di masa kecil sama seperti anak-anak pada umumnya.
Menurut Tgk Jumadi, hanya sampai pada usia 13 tahun saja ia mendidik dan menemani Mulia Nata.
Sejak usia 13 tahun hingga meninggal, Mulia Nata selalu dalam kondisi menuntut ilmu dari satu pesantren ke pesantren lainnya.