Anak korban yang mengetahui ada seorang yang hendak bertamu lantas mempersilahkan masuk dengan membukakan pintu.
Tersangka selanjutnya berjalan "nyelonong" masuk ke dalam rumah.
"Tersangka tanpa bicara langsung masuk menuju ke salah satu ruangan dan menusuk perut korban dengan pisau satu kali. Setelah itu tersangka kabur," terang Alfan.
Mengetahui ayahnya terkapar bersimbah darah, anak korban langsung berteriak meminta pertolongan.
Nahas, nyawa korban tak tertolong saat dilarikan ke rumah sakit.
"Korban dibawa keluarga dan tetangganya ke RS Sebening Kasih, Tayu, Pati dan sesampainya korban dinyatakan meninggal dunia," ungkap Alfan.
Pelaku saat ditangkap juga telah mengakui perbuatannya.
Sejumlah barang bukti seperti pisau, sarung serta korden dan sajadah yang terkena darah korban juga turut diamankan.
Alfan menuturkan, pelaku gelap mata lantaran mencium perselingkuhan antara ibunya dengan korban.
"Berdasarkan pengakuan tersangka, sebelum peristiwa penusukan, Setiyo nongkrong sambil minum minuman keras bersama teman-temannya sejak Senin (15/1/2024) malam sampai Selasa (16/1/2024) pukul 03.45 WIB," kata Alfan.
Setelah itu, Setiyo pulang ke rumah dalam keadaan mabuk.