GridHot.ID - Mahasiswi bernama Kayla Rizki Andini alias KRA (20) ditemukan tewas di sebuah kontrakan di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat pada Kamis (18/1/2024).
Jasad KRA ditemukan dalam kondisi tangan terikat.
Pelaku pembunuhan KRA yang akhirnya berhasil ditangkap pun membuat pengakuan mengejutkan.
Melansir Tribuntangerang.com, pelaku pembunuhan KRA adalah Argiyan Arbirama, kekasih korban yang berstatus mahasiswa jurusan perhotelan.
Polisi berhasil menangkap Argiyan di Pekalongan, Jawa Tengah saat hendak melarikan diri ke rumah saudaranya di daerah Tegal, Jawa Tengah.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu menuturkan, Argiyan ditangkap di wilayah Pekalongan.
Argiyan merupakan anak tunggal. Dia bersama ibunya, Frederica Theodora alias Vina (45), tinggal di sebuah rumah kontrakan di Jalan Raden Saleh (Gang Haji Daud) RT 04 RW 05, Sukmajaya, Depok.
Vina bekerja di sebuah mal di Depok, sedangkan ayah Argiyan wafat sekitar setahun lalu.
Yaya (60) pemilik rumah kontrakan mengatakan, kasus pembunuhan ini terungkap setelah Argiyan menelepon ibunya, Vina.
Argiyan memberi tahu bahwa telah membunuh Kayla dan mayatnya diletakkan di tempat tidur di rumah kontrakan.
Vina yang sedang bekerja di mal buru-buru pulang. Dia menemukan korban di tempat tidur dan sudah tidak bernyawa.
"Warga sini tidak ada yang mengenal korban," ujar Yaya.
Yaya menjelaskan, rumah tersebut dikontrak oleh Vina.
"Yang ngontrak di sini ibu Vina, suaminya meninggal dunia, dia hanya memiliki satu anak laki-laki (Argiyan) yang kuliah di jurusan perhotelan," ungkapnya.
Yaya mengatakan, pada Kamis (18/1/2024) sekitar pukul 13.00 WIB, ada seorang perempuan muda mendatangi Argiyan di rumah kontrakan.
Perempuan muda itu naik motor dan belakangan dikenali sebagai Kayla.
"Kayaknya seperti pacar gitu ya. Saat cuman lihat motor orang yang saya tidak kenal dan ada cewek masuk ke dalam. Sekitar jam 15.00 WIB sempat denger suara perempuan menangis samar-samar, tidak begitu jelas dari dalam rumah," tuturnya.
Berselang 5 menit, Argiyan pergi meninggalkan rumah kontrakan. Yaya menduga wanita rekan Argiyan ditinggal di rumah kontrakan.
Beberapa saat kemudian, Vina pulang ke rumah kontrakan dan menemukan mayat Kayla. Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi.
Vina baru 1,5 bulan tinggal di rumah kontrakan milik Yaya. DIa tinggal berdua dengan anak laki-lakinya tersebut.
"Kadang anak laki-lakinya itu suka tidur di rumah neneknya daerah Cileungsi, Bogor. Dua hari baru pulang ke kontrakan sama ibunya. Semenjak menetap belum pernah ada orang bertamu," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 04/05, Chodijah (48) mengatakan berdasarkan dari keterangan ibu pelaku bahwa anaknya suka gonta ganti pacar.
"Pengontrak rumah milik bapak Yaya adalah ibu Vina baru sebulan ini dan juga belum lapor ke lingkungan. Setelah ada kejadian pembunuhan jadi heboh," ujar Chodijah, Jumat (19/1/2024).
Menurut Chodijah, ibu Vina bekerja sebagai Admin di pusat perbelanjaan Mall di Depok ini merupakan singel parent yang baru ditinggal meninggal suami.
"Anaknya cuman satu laki-laki namanya Argiyan Arbirama baru tamat SMA dan belum bekerja,"katanya.
Mengetahui kejadian ini, lanjut Chodijah ibu pelaku shok setelah terlebih dahulu dikabarkan melalui pesan WA bahwa anaknya membawa perempuan ke rumah dan sekarang ada di kamar dengan keadaan meninggal dunia habis dicekik.
"Ibunya mendapat chat dari anaknya kaget dan pulang cepat ke rumah saat tahu ternyata benar dan shock berat,"ujarnya.
Dilansir dari tribunnewsbogor.com, pelaku pembunuhan mahasiswi di Depok, Jawa Barat mengurai pengakuan mengejutkan.
Kepada aparat kepolisian, pria bernama Argyan Abhirama (20) menceritakan detik-detik saat ia membunuh sang kekasih.
Diwartakan sebelumnya, Argyan yang dikenal sebagai playboy membunuh KRA di rumah kontrakan di Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat pada Kamis (18/1/2024).
Argyan Abhirama menceritakan penyebabnya tega membunuh kekasihnya sendiri kepada polisi.
Dengan tangan terborgol, Argyan Abhirama mengaku awalnya melihat KRA dengan pria lain.
Argyan pun emosi mengurai cerita soal insiden tak sengaja di kampus, yakni saat ia memergoki kekasihnya dengan pria lain.
"Saya jemput dia ke kampus, saya lihat dia sama cowok," ucap Argyan Abhirama dikutip TribunJakarta dari video yang viral, pada Jumat (19/1/2024).
Argyan Abhirama yang marah lalu meminta KRA untuk datang ke rumah kontrakannya.
KRA akhirnya datang menggunakan sepeda motor seorang diri.
"Saya suruh dia ke rumah saya, kontrakan orang tua saya sama saya," kata Argyan Abhirama.
Di dalam rumah kontrakan tersebut, KRA dan Argyan Abhirama terlibat cekcok.
Argyan Abhirama mengaku merasa emosi. Ia lalu menyeret KRA ke dalam kamar.
Pemuda tersebut kemudian mencekik KRA hingga meninggal dunia.
"Di rumah kontrakan saya, saya cekcok berdua. Akhirnya saya emosi, saya khilaf, saya cekik," katanya.
Argyan Abhirama mengaku saat dicekik, KRA sempat melawan.
"Ngelawan dia pak," ujar Argyan Abhirama.
Argyan Abhirama kemudian meminta maaf kepada keluarga korban.
"Saya minta maaf sebesar-besarnya sama keluarga, saya khilaf," ucapnya.
Luka-luka di Tubuh KRA
Saat ditemukan, korban memiliki luka bekas cekikan dan luka goresan.
"Luka bekas cekikan akibat dicekik di leher," kata Kaur Humas Polres Depok Iptu Made Budi.
Tidak hanya itu, polisi juga menemukan luka gores pada wajah korban.
Made mengutarakan, luka tersebut diduga akibat goresan kuku pelaku.
"Ada luka gores di wajah, goresan tipis. Kemungkinan itu luka gores kuku," tambah Made.
Mayat korban ditemukan pada Kamis (18/1/2024) sekitar pukul 17.20 WIB oleh ibunda Argyan Abhirama, FT.
Penemuan korban terjadi 15 menit seusai FT menerima pesan singkat dari pelaku.
Argyan Abhirama ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Depok di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat.(*)