Saking lamanya bertahun-tahun, mungkin ada jarak setahun setengah si kakek baru nyapa. Kan dilihat dari luar itu kaya sombong loh kakek tuh, pertamanya," katanya.
Selanjutnya, Alman pun membeberkan awal mula perkenalan dengan sang kakek tersebut saat bertemu.
Pertemuan Alman dengan sang kakek terus berlanjut hampir setiap hari hingga akhirnya ditawari untuk tinggal di rumahnya.
"Saya baru ini di salam duluan sama orang Arab. Saya bilang kontrakan saya jauh dan ke masjid saya jalan kaki. 'MashaAllah' (kata kakek), sudah segitu. Terus setiap hari salat subuh ngobrol sampai jam setengah enam kadang ya. Dan ujung-ujungnya kakek itu menawarkan diri ke saya. Menawarkan jasa gitu katanya gini, 'Kamu jangan utang (sewa) rumah. Kamu tinggal saja di rumah saya'. Saya tolak langsung mentah-mentah, saya enggak sangka di kasih rumah segede gini. Kirain tuh kamar sepetak, kamar sopir. Dan ternyata saya dikasih ini tuh sebenarnya panjang ke sana," katanya.
Sang kakek mengatakan bahwa ia menyukai Alman seperti anaknya sendiri.
Ia kagum terhadap Alman karena rajin datang ke masjid dan beribadah.
"'Iya ini buat kamu. Saya suka sama kamu tuh seperti ke anak saya. MashaAllah kamu setiap subuh sudah ada, sebelum adzan subuh sudah ada di Masjid. Dan saya enggak punya anak'. Dan akhirnya saya dengan segala kerendahan hati menghargai niat baik sang kakek," tambahnya.
Hal itu diakui Alman Mulyana sebagai pengalaman yang berharga baginya selama menjadi TKI di Arab Saudi.
Diketahui Alman Mulyana juga pernah menceritakan hal ini di tahun 2020, melansir dari kompas.tv.
“Jadi guys, mohon maaf. Jadi bukan warisan, tetapi lebih tepatnya itu hibah. Kalau warisan itu hak waris, buat anak. Ini rumah hibah, jadi ini kebaikan si kakek sama saya,” kata Alman Mulyana, Minggu (15/11/2020).
"Ini kakek nih," sambung Alman sembari menunjuk, pigura foto sang kakek yang memberinya rumah.