"Adik (Ami) saya ditumpang ke anak mertua. Tinggal menunggu surat dari kepolisian. Rencana dimakamkan di TPU Jati, Menteng Dalam. Insya Allah dimakamkan hari ini," ujar Amri Hartawan, anak Samedi dan Thio, Minggu (21/1/2024).
Sementara, jenazah kedua orang tuanya akan dimakamkan secara tumpang pada pusara mendiang kakaknya di TPU Jati Menteng Dalam.
"Ditumpang, karena di situ (TPU Jati Menteng Dalam) kan sebelumnya ada almarhum abang saya. Jadi ibu sama bapak saya ditumpang ke abang saya," kata Amri.
Rencananya setelah proses visum luar terhadap tiga korban yang dilakukan tim dokter forensik RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) rampung jenazah Samedi, Thio, dan Ami akan langsung dimakamkan.
Kronologi
Terkait kasus, Amri menuturkan tembok SPBU dengan tinggi sekitar 4 meter dan panjang 15 meter yang roboh menimpa keluarganya memang sudah dalam kondisi miring sebelum kejadian.
Menurutnya jauh sebelum kejadian warga RT 01/RW 03 yang bermukim di sekitar lokasi sudah sempat menyampaikan kondisi tembok kepada pihak pengelola SPBU agar ditindaklanjuti.
Nahas sebelum sempat diperbaiki, tembok yang berbatasan dengan warung gado-gado usaha keluarganya itu roboh ketika kedua orangtua, adik, dan keponakannya mempersiapkan dagangan.
"Memang tembok ini sudah lama miring, banyak retaknya juga.
Sudah dikomplain sama warga juga.
Ada sekitar berapa tahun (sudah miring). Makannya pas roboh ada warga marah-marah," tuturnya.
Polsek Tebet menangani kasus.
Kapolsek Tebet Kompol Murodih mengatakan berdasar hasil penyelidikan sementara Unit Reskrim pihak pengelola SPBU sudah mengetahui bahwa konstruksi tembok tidak lagi kokoh.
"Kalau dilihat dari posisi tembok itu cukup tinggi, empat meter.
Kondisinya mungkin juga di bawahnya kurang kuat. Dan ada kemiringan, dari yang tersisa ada kemiringan," kata Murodih.(*)
Source | : | TribunSumsel.com,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar