Korban adalah pelanggan cilor yang dijual oleh pelaku.
"Hubungan antara tersangka dengan korban sudah kenal lama. Dimana tersangka adalah penjual jajanan cilor, sedangkan korban merupakan pelanggannya yang sudah membeli selama 4 tahun ke belakang," kata Kusworo, Senin (22/1/2024).
Sementara itu Farid mengaku di hari kejadian yakni pada Kamis (11/1/2024), korban berada di kontrakan pelaku.
"Sampai jam 9, 10 pagi HP (korban) lowbat, HP saya kebetulan lagi di-charge. Lalu dia (korban) 'mang pinjam casannya, mau nge-charger HP,' saya bilang silahkan. HP saya dicabut, terus nyala sama dia dinyalakan," kata Parid saat ditanya Kapolresta Bandung.
Saat menyalakan HP itu, korban melihat foto ibu pelaku dan mengatakan kalimat melecehkan sang ibu.
"Dari situ saya kalap. Saya langsung piting nyekik dia (korban) dari belakang, dari situ sudah enggak tahu gimana lagi, sekitar 5 sampai 10 menitan," kata Farid.
Saat korban sudah dalam kondisi lemas, ia duduk di samping kanan korban dan kembali memukuli remaja 17 tahun karena masih emosi dengan perkataan korban.
"Saya pukul di wajah dan di dada, tapi enggak tahu itu mukul berapa kali, saking emosinya. Terus saya berdiri masih emosi saya injak dadanya tiga kali, dari situ sudah (berhenti)," tuturnya.
Saat mengetahui korban sudah tak bernyawa, Farid mengaku panik dan bingung.
"Bagaimana dan mau ke mana, terus saya sempat goyang-goyang gitu, saya kiranya pertamanya cuman pingsan doang. Tapi ke sini-sini kok dingin, dari situ sudah kayanya sudah meninggal," katanya.
Farid kemudian membuang jenazah korban pada Jumat (12/1/2024) sekira pukul 02.00-03.00 WIB karena takut ketahuan tetangganya saat menaikkan korban ke motor.