Dedi pun menceritakan pengalaannya bermalam di Gunung Pangrango.
Menurut Dedi, ini bukan kali pertama dirinya mengunjungi curug di Gunung Pangrangi.
"Kalau saya sudah sering, kalau yang lain ada yang baru (pertama kali)," jelasnya.
Kunjungan rutin yang dilakukan Paguyuban Sir Buni Kasih ke berbagai mata air atau alam tidak bisa dilepaskan dari filosofi kelompoknya yang berkaitan dengan alam.
Aktivitas yang dilakukan kelompoknya itu yakni melestarikan budaya dengan cara mengunjungi sumber air.
Selain itu, mereka juga menikmati alam dengan kompleksitas yang berbeda jika berada di atas gunung.
Bahkan saat bermalam di Gunung Pangrango, Dedi mengaku bisa menyaksikan hal-hal lain.
Dedi pung mengaku bertemu dengan ulat yang menyala.
"Bukan hanya kunang-kunang, tapi ada juga ulat kecil nyala," jelasnya.
Namun saat disinggung mengenai apakah ada hubungan paguyuban Sir Buni Kasih dengan makhluk tak kasat mata, Dedi enggan menjawabnya.
Ia pun tak menapik jika kegiatannya hingga tersesar digunung merupakan bagian dari proses ritual.