"Buktinya masih berhubungan," tandasnya.
Haniva mengatakan, Tamara tidak seharusnya menyalahkan masyarakat ketika dituduh sebagai pelaku.
"Karena dia (Tamara) menunjukkan ketenangan yang luar biasa," ungkapnya.
"Normalnya orang ketika kehilangan anak itu akan meraung-raung, akan pingsan, gak bisa ditemuin. Itu normalnya, karena kebanyakan orang seperti itu," tambahnya lagi.
Atas dasar tersebut, Haniva menilai bahwa penyidik perlu untuk melakukan pemeriksaan kebohongan pada Tamara.
"(Perlu lie detector?) Ya, karena itu yang bisa menyatakan, karena kita tidak bisa berasumsi," jelasnya.
Haniva mengaku mencurigai ada tersangka lain di kasus kematian Dante.
"Menurut saya pribadi sepertinya ada tersangka lain," pungkasnya.
Melansir Kompas.com, Penyidik Polda Metro Jaya saat ini masih mengusut kasus kematian Dante.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Dante tewas dibunuh oleh kekasih Tamara, Yudha Arfandi yang ditetapkan sebagai tersangka.
Yudha membenamkan Dante sebanyak 12 kali di dalam kolam sedalam 1,5 meter. Dia menenggelamkan Dante dengan memegang pinggang memakai kedua tangannya.
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar