Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kirim Chat Ngaku Ketakutan, Bintang Santri di Kediri yang Tewas Dianiaya Senior Beri Pesan Pilu Begini ke Sang Ibu: Ma Tolong...

Desy Kurniasari - Selasa, 27 Februari 2024 | 17:00
korban yang diketahui bernama Bintang Balqis Maulana itu rupanya sempat mengirimkan pesan terakhirnya kepada sang ibunda
ist/kolase via gridhot

korban yang diketahui bernama Bintang Balqis Maulana itu rupanya sempat mengirimkan pesan terakhirnya kepada sang ibunda

GridHot.ID - Seorang santri asal Banyuwangi tewas usai dianiaya seniornya di Pondok Pesantren Al Hanifiyah, Kediri pada Jumat (23/2/2024).

Semula keluarga diberi tahu bahwa korban tewas karena jatuh di kamar mandi.

Namun, korban yang diketahui bernama Bintang Balqis Maulana itu rupanya sempat mengirimkan pesan terakhirnya kepada sang ibunda.

Melansir tribunjakarta.com, kejadian pilu menimpa seorang santri di Pondok Pesantren Al-Hanifiyyah di Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Jumat (23/2/2024).

Bintang Balqis Maulana (14) tewas mengenaskan usai menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh empat seniornya di pesantren tersebut.

Jasad korban kemudian diserahkan pada pihak keluarga oleh pihak pesantren.

Pihak pesantren awalnya mengaku bahwa korban tewas karena terpeleset dari kamar mandi.

Namun, pihak keluarga tak percaya begitu saja. Pihak keluarga pun menaruh curiga lantaran jasad korban penuh dengan luka.

Terdapat sejumlah luka lebam di tubuh korban dan bekas sundutan rokok di kaki korban.

Pihak keluarga pun melaporkan kejadian ini ke Polsek Glenmore.

Kasus penganiayaan Santri yang berakhir tragis ini memantik reaksi publik di jagat media sosial.

Baca Juga: Bunuh Mantan Istri yang Menolak Berhubungan Badan, Pria di Asahan Susun Skenario Seolah-olah Korban Tewas dengan Cara Ini

Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina turut berkomentar terkait kasus tersebut.

Diketahui, David Ozora pernah menjadi korban penganiayaan dari pelaku bernama Mario Dandy, yang kini sudah divonis penjara.

Dalam akun X (dulu Twitter) @seeksixsuck, Jonathan mengatakan kasus tewasnya santri di Kediri terbilang rumit.

"Rumit banget kasus kediri, semoga keluarga korban istiqomah lanjut proses hukum dengan masifnya desakan keluarga pelaku untuk damai. Doakan tuips, kasus rumit ini," tulisnya.

Kondisi korban santri yang meninggal saat dipulangkan di Kediri

Kondisi korban santri yang meninggal saat dipulangkan di Kediri

Ia juga menuliskan alasan kasus tersebut rumit.

Pasalnya, korban dengan salah satu pelaku masih bersaudara.

"Salah satu pelaku adalah sodara korban, pelaku dan korban dibesarkan dan dipondokkan oleh orang yang sama. Apapun itu, bagaimanapun itu keadilan bagi korban harus ditegakkan. Itu yamg paling utama dan prioritas, bukan yang lain," tambahnya.

Dilansir dari tribunjabar.id, santri yang meninggal dunia di Kediri, Jawa Timur, Bintang Balqis Maulana (14) sempat mengirimkan pesan terakhirnya kepada sang ibunda.

Kasus meninggalnya Bintang Balqis Maulana menjadi sorotan viral karena adanya dugaan penganiayaan oleh sesama santri.

Santri yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi itu meninggal dunia saat menempuh pendidikan di pesantren yang berlokasi di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (23/2/2024).

Sebelum meninggal dunia, Bintang Balqis Maulana ternyata sempat menghubungi orang tuanya melalui pesan WhatsApp.

Baca Juga: Buat Nenek Tewas, Caleg Gagal di Subang yang Nyalakan Petasan Jumbo Hampir Dihajar Warga, Ternyata Bukan Orang Baru di Dunia Politik

Pesan tersebut dikirim sekitar satu minggu sebelum Bintang Balqis Maulana dinyatakan meninggal dunia.

Ibu kandung korban, Suyanti (38) menceritakan, anaknya itu mengaku merasa ketakutan dalam pesan yang diterimanya.

"Sini jemput bintang. Cepat ma ke sini. Aku takut ma, maaaa tolonggh. Sini cpettt jemput," kata mendiang Bintang dalam pesan WhatsApp pada sang ibu, dikutip dari Kompas.com.

Suyanti mengatakan bahwa putranya itu memang menjadi lebih sering menghubunginya terutama beberapa hari sebelum meninggal.

Bahkan, kata Suyanti, Bintang meminta untuk dijemput ke Kediri.

Bintang Balqis Maulana (14) meninggal dunia setelah dianiaya 4 seniornya di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Jumat (23/2/2024).

Bintang Balqis Maulana (14) meninggal dunia setelah dianiaya 4 seniornya di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Jumat (23/2/2024).

Kendati demikian, Bintang saat itu tidak menjelaskan detail permasalahan yang terjadi sehingga ingin pulang ke Banyuwangi.

Namun, Bintang bahkan sempat mengeluh sakit.

Menurut Suyanti, Bintang Balqis Maulana menyampaikan keinginan untuk pulang itu melalui pesan WhatsApp sejak Senin (19/2/2024).

Bintang pun sempat menghubungi Suyanti melalui video call.

Pesan tulisan yang disampaikan lewat WA itu pun tak banyak. Sangat singkat. Yang diminta anaknya itu hanya ingin dijemput dari pondok.

"Bintang ini anaknya pendiam. Yang diminta hanya dijemput," ujar Suyanti.

Baca Juga: Cekcok Masalah Sepele, Warga Palembang Pemilik Ilmu Kebal Tewas Dibacok Tetangga, Pelaku Sempat Lakukan Ini Sebelum Ayunkan Pedangnya

Reaksi Suyanti

Mendapatkan pesan permintaan tolong dari putranya, Suyanti meminta Bintang untuk bersabar setidaknya hingga bulan Ramadhan.

Tetapi, Bintang tetap bersikukuh untuk dijemput saat itu juga.

"Sabar tunggu ramadhan gak bisa ta nak? 'Gak, kata dia (Bintang). Begitu jawabnya singkat dalam pesan WA yang saya terima," cetus Suyanti sambil menunjukkan isi pesan WA Bintang.

pesan terakhir Bintang Balqis Maulana (14) meninggal dunia setelah dianiaya 4 seniornya di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Jumat (23/2/2024)

pesan terakhir Bintang Balqis Maulana (14) meninggal dunia setelah dianiaya 4 seniornya di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Jumat (23/2/2024)

Adapun, alasan Suyanti meminta anaknya menunggu karena ia sedang bekerja bersama kakak Bintang di Bali.

"Terus ketika mau saya jemput sehari setelahnya, katanya tidak usah. Sudah enak dan nyaman begitu katanya," terang Suyanti.

Untuk menguatkan hati putranya, Suyanti pun meminta Bintang membaca Al Quran.

Ia juga meminta Bintang untuk melaporkan kejadian yang dialaminya melalui pengasuh pondok.

"Sabar ya nak banyak baca Al Quran, kamu ini anak yang kuat. Kalau ada apa-apa lapor kepada kiai," ucap Suyanti.

Suyanti juga mentransfer sejumlah uang kepada Bintang lewat rekeningnya, untuk keperluan berobat karena sebelumnya sempat mengeluh sakit.

Untuk memacu semangat sang anak menuntut ilmu di pondok pesantren, Suyanti bahkan juga menjanjikan Bintang sebuah motor.

Baca Juga: Kaki Tangan Yotam Bugiangge Tewas Ditembak, Ini Sosok Otniel Giban, Anggota KKB Papua yang Terlibat Penyerangan Wings Air

"Saya janjikan motor biar si Bintang ini semangat mondok," kata Suyanti.(*)

Source :TribunJakarta.comTribunJabar.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x