Ibu angkat korban melaporkan S yang telah hilang sejak 22 Februari 2024 lalu.
Berdasarkan itulah, pihak Polsek Kadatua kemudian menghubungi kepala desa se-kecamatan Kadatua untuk ikut membantu pencarian korban.
Tiga desa yang berada di sekitar lokasi korban terakhir terlihat ikut serta dalam pencarian korban. Desa tersebut ialah Desa Kaofe, Uwemaasi, dan Marawalu.
Kapolsek Kadatua, IPDA La Ode Muhammad Wahid mengatakan 3 desa tersebut melakukan penyisiran mulai dari jalan raya hingga ke arah laut.
Dalam pencarian ada sekelompok anak muda yang dipimpin oleh pria berinisial A menemukan mayat pada sebuah goa di dasar jurang.
"Jadi yang terlihat itu, kaki dan tangan korban. Namun, tubuh korban ditindis dengan batu," bebernya.
Sekelompok anak muda ini kemudian melaporkan temuan mereka pada Polsek Kadatua untuk dilakukan olah kejadian perkara.
Pihak Polsek Kadatua setelah mengaku menemukan korban dalam kondisi tidak memakai busana serta sudah mulai membengkak.
"Tidak terdapat baju yang dikenakan sekitar tubuh korban," imbuhnya.
Wahid juga menjelaskan Kamis (22/2/2024) ketika korban pulang sekolah bersama rekannya ada seorang laki-laki yang mengajaknya pergi.
"Namun, mengenai peristiwa tersebut masih kami lakukan pedalaman," jelasnya.