"Jadi kronologinya itu bukan terjadi di sekolah ya Pak, tapi di madrasah yang ada di dekat sekolah," ujar dia saat dikonfirmasi di SDN 3 Karangsong, Rabu (6/4/2024).
Tia menyampaikan, pihak sekolah sebenarnya baru tahu kejadian tersebut pada Rabu (28/2/2024).
Itu pun, kata Tia, usai ada teman korban yang melapor ke guru.
Sementara saat kejadian itu terjadi, guru memang tidak ada di lokasi kejadian karena ada di luar lingkungan sekolah.
Terlebih usai mengajar pelajaran olahraga waktu itu, guru ada rapat di dinas.
"Saat itu belum viral, viralnya itu baru hari ini," ujar dia.
Tia menjelaskan, saat mengetahui kejadian tersebut, pihak sekolah langsung memanggil anak-anak yang terlibat termasuk orang tuanya.
Dari pertemuan itu baru diketahui sebab perundungan itu terjadi karena korban mengejek salah pelaku bahwa sepeda miliknya dijual.
"Sepeda itu memang dijual, jadi mungkin emosinya anak masih labil jadi seperti itu," ujar dia.
Dalam artikel yang berbera Fth (40), ibu korban murid yang jadi korban perundungan di Indramayu, mengaku hatinya sangat teriris saat menonton video yang menunjukkan anaknya dibully.
Fth mengaku sakit hati setiap kali melihat rekaman video perundungan yang menimpa anaknya yang masih duduk di kelas 5 SD itu.