Khuzaini lalu melanjutkan ke masjid untuk salat subuh. Sepulang dari salat, kembali pulang ke rumah dan melanjutkan bersih-bersih piring.
"Kemudian, tertidur. Tahu-tahu dibangunkan Mahfudl, sambil meminta tolong. Saya langsung lari ke rumah dan masuk kamar. Dan melihat Datun (Panggilan akrab Wardatun Thoyyibah) terlungkup di lantai. Di kasur juga banyak darah. Sedangkan anaknya masih tidur," kata Khuzaini.
Setelah melihat Datun terlungkup di lantai, Khuzaini langsung mengangkat jasad Datun ke atas tempat tidur yang telungkup di lantai.
Dia juga mengambil anaknya yang masih tidur. Setelah itu, membersihkan tempat tidur dan membersihkan wajah Datun yang berlumuran darah menggunakan tangan.
"Saya kira digigit ular, sebab terlihat ada lubang-lubang di leher. Dan baju daster yang dipakai juga berlumuran darah. Baru sadar kalau itu pencurian, setelah anak saya (Mahfudl), mengetahui uang di lemari tidak ada dan pintu belakang terbuka," katanya.
Menurut Khuzaini, setelah itu tetangga ramai dan perangkat desa datang. Perangkat desa ada yang lapor ke Polisi. Dan kejadian tersebut membuatnya heran.
"Baru kali ini, ada pencurian juga pembunuhan. Setahu saya, tidak ada kejadian seperti ini," katanya.
4. Jenazah sudah berubah posisi
Polsek Dukun bersama Satreskrim Polres Gresik saat mendatangi lokasi kejadian, jenazah sudah dipindahkan dari lokasi kejadian.
Jenazah dipindahkan oleh suami dan keluarganya.
Jasad Wardatun Toyyibah sudah ditutup jarik warna coklat.
Hal ini yang membuat lokasi kejadian 'rusak'. Petugas menemukan sarung golok di atas kasur.
"Goloknya tidak ada," ujarnya.
Mahfud mengaku orang yang pertama kali yang mengangkat jasad istrinya adalah kakak korban.
"Yang pertama mengangkat jenazahnya kakak saya," tambahnya.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menjelaskan, pihaknya telah memeriksa sepuluh orang saksi yang terdiri atas keluarga maupun tetangga.
Proses penyidikan mendapati kendala, sebab tempat kejadian perkara yang sudah berubah akibat jasad korban telah dipindah dari posisi awal.
"Keterangan suami dan anak menjadi hal yang sangat penting. Mengingat saat peristiwa, hanya dua orang tersebut yang berada di dalam rumah,” kata Aldhino.
(*)
Source | : | Surya,Tribun Jatim |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar