"Jalan lebih dalam, ini dua harian (air datang)," ujarnya.
Dalam ingatan Agus, banjir terakhir sampai Alun-alun Demak terjadi pada tahun 1992. Sejak saat itu baru tahun 2024 ini.
"Banjir bandang dulu antara 92 atau 93 itu, tapi tidak separah ini. Ini lebih parah kan menyeluruh di kota," beber dia.
Kondisi ini, membuat warga setempat turut prihatin lantaran aktivitas terganggu, terlebih bulan Ramadhan.
"Ikut prihatin, akses utama dan saran olahraga ikut tergenang. Masjid dulu ramai sekarang sepi," ungkapnya.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, banjir yang terjadi di Kabupaten Demak ini memunculkan sejumlah asumsi dan mitos yang beredar di media sosial.
Di antara mitos yang beredar yaitu adanya dua ular besar yang tengah bertapa keluar untuk berkunjung ke makam Sunan Kalijaga.
“Makam Sunan Kalijaga, misteri 2x banjir besar di Kota Demak Jawa Tengah. Sosok dua ular topo hendak sowan ke Kadilangu (makam Sunan Kalijaga),” tulis akun Tiktok @ahmadfadoli_sukses.
Menanggapi adanya mitos yang beredar Juru Kunci Makam Sunan Kalijaga Edi Mursalien mengaku kalau dirinya secara pribadi kurang begitu paham dengan mitos yang beredar tersebut.
“Hal-hal gaib memang ada, untuk dua ular naga yang mau sowan Eyang Sunan Kalijaga cerita seperti itu justru baru kami dengar,” kata Edi Mursalien.
Terkait kebenaran akan kabar magis yang beredar itu Edi tidak bisa memastikan kebenarannya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar