"Enggak sesuai prosedur seharusnya kalau pembelekkan itu kan harus ada pembiusan disuntik gitu, ini mah enggak, langsung. Bocahnya kejer (menangis)," ujarnya.
Pengobatan tersebut pun menjadi pengalaman pertama dan terakhir untuk Yuli.
Setelah itu, dia enggan berobat lagi di klinik ITB.
Selain karena prosedurnya yang dirasa "aneh", Yuli juga menilai biaya pengobatan di klinik ITB lebih mahal daripada klinik lainnya.
"Enggak (berobat lagi), sekali itu doang.
Mahal juga, jadi enggak sesuai, enggak gimana ya, pokoknya lebih mahal tarifnya dari pada (klinik) yang lain," kata Yuli.
Kini, Yuli bersyukur dengan terungkapnya ITB sebagai dokter gadungan. Ia berharap tidak ada lagi kasus serupa.
"Alhamdulillah lah ya terbongkar. Semoga saja enggak ada lagi dokter palsu yang lain deh," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi melakukan penangkapan seorang dokter gadungan berinisial ITB (39) yang sudah membuka praktik selama lima tahun di wilayah Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
ITB ditangkap polisi di kliniknya di Perum Taman Cikarang Indah Blok F 20 No 6 Ciantra, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
"Pelaku diamankan pada hari Jumat tanggal 15 Maret 2024, sekiranya pukul 19.30 WIB di Klinik Prataman Keluarga Sehat," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi, Selasa (19/3/2024).