Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Anak ABK di Banyuwangi Ditemukan Tidur di Samping Jenazah sang Ibu yang Sudah Membusuk, Kondisinya Memprihatinkan

Siti Nur Qasanah - Senin, 25 Maret 2024 | 10:13
Ilustrasi jenazah
Unsplash

Ilustrasi jenazah

GridHot.ID - Seorang ibu berinisial SK (60) ditemukan tewas membusuk di dalam kamar rumah kontrakannya, di Jalan Raung, Kelurahan Singoturunan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, pada Minggu (24/3/2023).

Mirisnya, anaknya yang berkebutuhan khusus atau ABK tampak tidur di samping jenazah sang ibu.

Melansir Suryamalang.com, ABK berinisial DA (31) itu kondisinya cukup memprihatinkan, tubuhnya lemas dan kurus.

Saat ditemukan di samping jenazah ibunya, DA yang sudah lemas terlihat menangis.

Kronologi penemuan SK yang sudah meninggal dunia beserta anaknya, DA, yang mengidap autisme itu berawal dari inisiatif warga mendobrak rumah kontrakannya.

SK diketahui tinggal di rumah kontrakan bersama anak angkatnya, DA.

SK yang selama ini bekerja sebagai pedagang empon-empon di pasar Banyuwangi tampak tak menampakkan diri sekitar 4-5 hari.

Salah satu kenalan yang curiga dengan ketidakhadiran SK di pasar lantas mendatangi rumah kontrakan korban.

Sesampainya di kontrakan SK, kenalan itu merasa curiga lantaran pintu rumahnya terkunci serta terciumnya aroma busuk.

"Kemudian (kenalan SK) melaporkan ke kami. Kami bersama warga kemudian membuka secara paksa rumah tersebut dari luar," kata Ketua RT setempat, Ainur Rofiq.

Saat pintu belakang rumah berhasil dibuka, warga rupanya masih harus mendobrak pintu kamar korban yang kondisinya terkunci.

Baca Juga: Sisa-sisa Racun Tak Ditemukan di Organ Internalnya, Terungkap Penyebab Asli Kematian Wanita Asal Fakfak yang Ditemukan Membusuk di Tanjung Priok

Setelah pintu kamar berhasil dibuka, baru diketahui bahwa SK ternyata sudah meninggal dunia.

Jasadnya berbaring di kasur. Kulitnya sudah mengelupas dan belatung telah memenuhi sebagian tubuhnya.

Sementara sang anak, DA, tampak berbaring di kasur yang sama dengan jenazah ibunya. DA terlihat menangis.

"Anaknya sudah biasa menangis atau teriak-teriak. Jadi tidak tahu menangisnya karena ibunya meninggal atau karena yang lain," imbuhAinur Rofiq.

Ainur Rofiq dan warga lain kemudian melaporkan meninggalnya SK ke Polsek Banyuwangi Kota.

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal SK dan DA di Kelurahan Singoturunan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal SK dan DA di Kelurahan Singoturunan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.

Informasi itu pun diteruskan ke petugas kesehatan agar korban dapat dievakuasi.

Proses evakuasi berjalan dua kali. Anak korban dievakuasi pertama kali.

Kondisi anak korban sudah lemas dan kurus. Ia diangkut ke ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.

Setelahnya, petugas kesehatan mengevakuasi jenazah sang ibu.

Jenazah diurus di rumah sakit. Proses pemakaman menunggu keputusan keluarga.

Baca Juga: Teka-teki Penemuan Mayat Wanita Dalam Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Kontainer Ternyata Dikirim dari Kota Ini

Kapolsek Banyuwangi Kota AKP Kusmin menjelaskan, alamat korban berdasarkan kartu identitas adalah warga setempat. Namun, alamat yang tertera berada di jalan lain.

Korban tak memiliki keluarga dekat yang tinggal di sekitar lokasi.

Pihaknya memprakirakan, korban telah meninggal lebih dari empat hari sebelum ditemukan.

Menurut keterangan warga, korban tak memiliki riwayat penyakit yang membahayakan.

"Kepada warga sempat mengeluh migran dan ada yang bilang juga punya riwayat sakit lambung. Masih akan kami cek," ujarnya.

(*)

Source :Suryamalang.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x