Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

50 Tahun Dipenjara, Terpidana Pembunuhan Berantai Ini secara Ajaib Selamat dari Eksekusi Hukuman Mati

Siti Nur Qasanah - Senin, 01 April 2024 | 08:13
Thomas Eugene Creech, seorang terpidana pembunuh berantai yang telah dipenjara selama hampir 50 tahun secara ajaib selamat dari eksekusinya menggunakan suntikan mematikan.
Idaho Department of Correction

Thomas Eugene Creech, seorang terpidana pembunuh berantai yang telah dipenjara selama hampir 50 tahun secara ajaib selamat dari eksekusinya menggunakan suntikan mematikan.

Baca Juga: Pembunuh Pria Mabuk di Semarang Ditangkap, Pelaku Ternyata Teman Satu Tongkrongan, Terkuak Ini Motif di Baliknya

"Mengingat upaya eksekusi yang gagal pagi ini, yang membuktikan ketidakmampuan IDOC untuk melaksanakan eksekusi yang manusiawi dan konstitusional, penasihat hukum yang bertanda tangan di bawah ini terlebih dahulu meminta penundaan darurat eksekusi untuk mencegah upaya lebih lanjut hari ini," kata mereka.

Surat perintah kematian Creech kini telah habis masa berlakunya dan tidak jelas kapan mereka akan mencoba mengeksekusinya lagi atau apa langkah selanjutnya yang akan diambil.

Ada hipotesis bahwa Creech mungkin dieksekusi menggunakan metode lain, termasuk gas nitrogen yang baru diperkenalkan.

Tim hukumnya mungkin berargumentasi bahwa memasukkan Creech ke proses eksekusi untuk kedua kalinya adalah inkonstitusional, tapi banding mereka mungkin akan tidak berhasil.

Pada kasus yang sama, pengacara yang mewakili terpidana mati Kenneth Eugene Smith sempat mengatakan kepada Mahkamah Agung bahwa akan menjadi "hukuman yang kejam dan tidak biasa" jika mencoba mengeksekusi Smith lagi setelah suntikan mematikannya gagal.

Namun banding terakhirnya ditolak dan negara bagian Alabama mengeksekusi Smith pada bulan Januari dengan menggunakan gasnitrogen.

Apakah eksekusi sering gagal?

Creech adalah salah satu dari beberapa terpidana mati yang eksekusinya dihentikan dalam beberapa tahun terakhir setelah staf medis kesulitan memasang infus.

Ini adalah masalah yang masih ada sejak Amerika Serikat melakukan suntikan mematikan pertamanya pada tahun 1982.

Pada tahun 2022, 35% dari 20 upaya eksekusi gagal karena ketidakmampuan algojo, kegagalan protokol, atau cacat dalam desain protokol, menurut Pusat Informasi Hukuman Mati.

Ada banyak alasan mengapa staf medis kesulitan menemukan cara untuk melakukan eksekusi.

Source : news.com.au

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 15

Latest

Popular

Tag Popular

x