"Kami menganggap Adan sebagai keluarga, ternyata dia sudah membunuh anak kebanggaan kami," ucapnya.
Selain uang Rp200 juta, kata Yunikasi, Serda Adan juga pernah meminta dua ekor burung murai batu untuk diberikan kepada pamannya yang diklaim membantu Iwan menjadi anggota TNI. Keluarga membeli burung tersebut seharga Rp14 juta.
Pada Oktober 2023, Serda Adan kembali meminta uang Rp3,7 juta agar dapat dibelikan tiket pesawat guna mengikuti pelantikan Iwan.
Selanjutnya, pada Februari 2024, keluarga menemui Serda Adan di Mess Polisi Militer Lanal Nias.
Saat itu, Serda Adan minta uang Rp1.450.000 untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi teman.
Yanikasi menambahkan bahwa uang-uang yang diberikan kepada Adan tersebut sedianya hendak digunakan oleh ibu Iwan untuk berobat.
"Dokter meminta Ibu Iwan operasi sinusitis, tetapi dia memilih untuk memberi uang untuk pendidikan anaknya di TNI AL. Ternyata anak kami dibunuh," ucap Yanikasi.
Melansir Kompas.id, Iwan dibunuh oleh Serda Adan dan seorang rekannya warga sipil pada 24 Desember 2022 atau hampir 1,5 tahun yang lalu.
Serda Adan membunuh Iwan dengan cara ditusuk. Jenazah Iwan kemudian dibuang ke jurang di daerah Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Sebelumnya, Iwan pernah mendaftar seleksi bintara TNI Angkatan Laut gelombang II 2022 di Kabupaten Nias pada Desember 2022, tetapi gagal.