Ciri-ciri dan sketsa wajah korban buatan netizen menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) tampak diunggah di media sosial.
Harapannya, informasi ini bisa sampai kepada keluarga korban.
"Kami secara resmi tidak mengeluarkan sketsa wajah korban. Karena kondisi wajah korban tak bisa dikenali. Ini bisa membiaskan," ucapnya.
"Sketsa itu muncul mungkin ada banyak masyarakat yang antusias membantu mengungkap identitas. Sketsa dibuat menggunakan teknologi AI mengandalkan ciri-ciri yang ada," tambahnya.
AKBP Muhammad menyebut, ada lima keluarga yang sempat melakukan konfirmasi ke Polres Nganjuk.
Lima keluarga itu melakukan konfirmasi, karena menduga ada kemiripan ciri-ciri anggota keluarganya setelah mendapatkan informasi yang tersiar di pemberitaan dan unggahan netizen.
Akan tetapi, belum ada titik terang mengenai identitas korban.
"Memang beberapa dari mereka yang melaporkan, ada anggota keluarganya yang hilang sepekan sampai dua pekan. Namun, sangkaan itu terpatahkan. Setelah kami telusuri dan cek, anggota keluarga yang disangka hilang mengabarkan jika dalam kondisi baik-baik saja melalui sambungan telepon," terangnya.
Ia punmengimbau jika ada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri sama, bisa konfirmasi ke Polres Nganjuk, dan Polres jajaran di Jatim atau wilayah lain.
Pihaknya juga memastikan akan melindungi identitas pemberi informasi, serta menjaga kerahasiaan segala informasi yang diberikan terkait kasus ini.
"Atau dipersilakan menghubungi nomor darurat 110 dan maupun di Wayahe Lapor Kapolres (WLK) 081331342003," jelasnya.