"Kasus KDRT yang saya alami sudah yang keempat kalinya, yang dilakukan oleh suami saya selama pernikahan yang berlangsung kurang lebih 2 tahun," ujarnya, Sabtu (13/4/2024).
Ia mengaku tak ingat kapan pertama kali dirinya mendapat perlakuan KDRT hingga sebelum kejadian momen lebaran itu.
Dilansir dari tribunjakarta.com, seorang wanita berinisial TE (24) diduga menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya, KL.
Peristiwa dugaan KDRT itu terjadi di rumah korban di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada hari raya Idulfitri, Rabu (10/4/2024).
"Kejadiannya malam sekitar pukul 19.44 WIB," kata TE saat dihubungi wartawan, Sabtu (13/4/2024).
TE menjelaskan, KDRT ini bermula saat sang suami memaksanya melakukan pinjaman online (pinjol) menggunakan data diri korban.
Namun, korban menolak permintaan sang suami hingga keduanya terlibat cekcok mulut.
"Kronologinya awalnya cekcok maksa mau pinjol pakai KTP saya. Saya nggak kasih, masalah melebar ke mana-mana, sampai nggak mau lebaran ke rumah orangtua," ujar dia.
Menurut TE, suaminya panik hingga berniat melakukan pinjol lantaran tidak memiliki uang sama sekali.
"Suami panik karena nggak pegang uang sama sekali, dan saya nggak kasih pakai data saya," ungkap korban.
Ketika cekcok mulut antara keduanya mulai mereda, secata tiba-tiba korban dilempar benda tumpul yang diduga remote AC oleh suaminya.
Lemparan benda tumpul itu mengenai kepala korban hingga bocor dan mengeluarkan darah.
"Cekcok berhenti sebentar, saya diam main HP. Saat saya lengah, suami langsung lempar diduga remote AC sampai kepala bocor. Saya lari ke rumah sakit sendiri, nggak bawa apa-apa," ucap TE.
Saat ini korban telah melaporkan peristiwa dugaan KDRT itu ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Laporan korban teregistrasi dengan nomor LP/B/1064/IV/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA tertanggal 11 April 2024.(*)
Source | : | TribunJakarta.com,TribunnewsDepok.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar