Korban dilaporkan hilang pada 30 Maret 2023, keluarganya telah mencari kemana-mana namun tidak juga berhasil menemukannya.
Hampir semua temannya sudah ditanyakan, namun hasilnya 'zonk'.
Namun akhirnya ada kecurigaan terhadap posisi di rumah Didi di mana posisi tempat tidurnya berubah dan ada keramik yang hilang.
"Pada 30 Maret saya lapor ke polisi tapi saat dicek lokasi (kejadian) bersih, kemudian saya lapor lagi (tanggal 15 April) karena ada kecurigaan," ujar sepupu korban, Agus Wardoyo (57) saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (16/4/2024).
Ternyata kecurigaan Agus benar, hari itu jasad Didi ditemukan dengan kondisi terkubur di dapur dan atasnya ditutup beton setelah dibunuh pelaku pada 23 Maret 2024.
"Kecurigaan Agus itu karena posisi ranjang berubah dan lapisan paling atasnya sudah tidak ada, kemudian kami langsung lapor lagi ke polisi terkait temuan tersebut.
Laporan pertama kan orang hilang, laporan keduanya laporan temuan baru itu yaitu dugaan ada tindak pidana kekerasan apalagi ada barang yang hilang," katanya.
Barang hilang yang diketahui Agus tersebut yakni motor milik korban, sehingga temuan itu bisa menguatkan polisi bahwa Didi diduga menjadi korban tindak pidana.
Akhirnya kecurigaan keluarga terbukti, bahwa korban ditemukan tewas dan dikubur di dalam rumahnya meski sebelumnya Agus tidak memiliki kecurigaan terkait kejadian ini meski sudah mencari dengan jalur spiritual.
"Bahkan ditempat itu (titik penemuan jasad korban) kita pakai untuk pengajian (spritual), persis di bawahnya itu korban dikubur," ucap Agus.
Sementara itu, Andriani, rekan kerja korban di BKIPM Bandung mengatakan, korban diketahui mulai tidak masuk kantor sejak 15 Maret 2024 karena Sabtu Minggu libur, sehingga masuk terakhir kerja hari Jumat.